Aku yang tak suka dengan kebohongan, ternyata telah dibohongi oleh nafsuku sendiri yang selalu berpikir akan adanya kesempatan lain dalam berbuat baik sembari melewatkan kesempatan berbuat baik di depan mata.Â
Aku telah menyia-nyiakan niatku melalui ketidakmampuanku dalam menggerakkan jasmaniku. Apakah niat seperti itu akan mendapatkan balasan baik dari Yang Kuasa? Atau justru akan dinilai sebagai hal yang tak mengubah apa pun.
Sekilas aku ingat sebuah perkataan, "Hidayah tak datang dengan sendirinya".
Namun hingga kini, ternyata aku hanya mempunyai segenggam niat untuk menjemputnya. Tak lebih..Â
Lalu bagaimana aku bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik nantinya? Sebuah pertanyaan yang aku tahu jawabnya, namun tak mampu kunyatakan dalam perbuatan.
Ya, Ramadan. Semoga Ilahi Rabbi menggumpalkan asaku untuk memuliakanmu.