Sayang seribu sayang, di bengkel ke-2 itu pun tak kunjung puas hati saya. Akhirnya, motor harus dibedah di sebuah bengkel di kisaran Jl. Kaliurang, Yogya. Itupun setelah saya berkonsultasi dengan kenalan yang wartawan lepas sebuah tabloid khusus motor.
Di bengkel ke-3 inilah pengembaraan berakhir. Setelah sekian bulan, motor saya pun selesai dipermak. Dan yang bikin happy, dia sempat mejeng di sebuah tabloid motor.
Dan dalam kasus ini, porsi ke dua rupanya lebih besar. Terlebih saat mengetahui fakta bahwa keseluruhan biaya modifikasi yang saya telah keluarkan, ternyata cukup untuk mengandangkan sebuah motor sport sungguhan yang masih jarang ada di jalanan hingga kini. Seeb..naseeeeb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H