Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dendam Anak Korban Pembakaran

25 Januari 2016   10:27 Diperbarui: 26 Januari 2016   08:17 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku tidak terima atas segenap kesulitan hidup karenanya!

 

Dan aku akan mulai bergerak

Kan ku benci pengaku ego kebenaran!

Kan ku benci arogansi manusia pengusir!

Kan ku angkat semua endap ingatan derita, dendam akan membungkus rapi semua itu!

Balasku akan bertindak!

               ***

-------------------------------

Puisi ini adalah puisi keprihatinan (kasus pembakaran rumah pengikut GAFATAR). Bukan berarti mengajak untuk menjadi manusia pendendam. Malah sebaliknya. Puisi ini adalah sebuah imaji bayangan atas dampak yang kelak muncul dari sebuah kejadian kekerasan. Pertikaian, peperangan, kekerasan, apapun bentuknya akan sangat mudah menelurkan bibit-bibit kekerasan yang baru.

Marilah kawan sebangsa setanah air, mari bangun tatanan negeri ini dalam dinamika dialog yang bermartabat penuh toleransi dan kedamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun