Matahari tergelincir, padam terjebur lautan derita
Rembulan terselip, buta meraja singgasana hitam
Hanya menyisakan ingatan, lusuh lara lakoni hidup ini
-----
Semua peluh keringat menguap, tak ada guna berusaha
Sebatas sejahtera saja akal tak dapat menggarisnya
Menyekolahkan anak tiada mampu, tak ada lagi harapan
Apa arti sebuah peran tanpa harapan?
Nilai baik yang ku yakini tiada taji, malu kalah beradu
Tersisih, terkepung digdaya nilai kalian, diolok-olok
-----
Di pucuk jurang ketimpangan, Orang kaya lega tertawa
Kelas Menengah gigih mendaki, setia menghamba
Kumpulan Pandai berdiam dalam gua, asik bersolek diri
Kaum Beragama sibuk merajut bendera, mabuk jumawa
Tak ada bela derita, tak ada peduli jika ku mati
-----
Aku iri, ingin berganti takdir, bertukar nasib dengan kalian
Tapi siapa mau? Pandawa tak sudi lahir dalam hina Kurawa
Bodoh, miskin, lelah, kalah, dan kini ku buta!
Tersisa akhir daya mengerang tutup nestapa
Erang suara terakhir, ledakan putus asa!
-----
Bola bergetar, tepi berputar jadi tengah, apakah itu salah? Kenapa pongah?
Apakah kini mulai mengerti? Kenapa sekarang baru peduli?
Aku sudah mati
     ***
______________
Nb:Â Di Era informasi, dimana sekat batas negara tiada lagi nyata, maka benih terorisme tidak lagi mesti terikat bangsa, negara, agama, atau kelompok, namun bisa berasal dari wilayah pribadi (respon/reaksi individu).
Ini bukan sebuah ajakan teror, hanya sebatas rangsangan untuk lebih peduli. Peduli atas banyak hal yang ada dan terjadi, meskipun mungkin tidak ada ikatan langsung. Tidak sebatas kepedulian tingkat dunia atau hal-hal yang luas (seperti perang, ketidakadilan, ketimpangan, kebodohan, atau kemiskinan) namun lebih dari itu. Bisa pula lebih peduli dengan lingkungan sekitar, semisal kondisi tetangga. Bibit teror dan/ bunuh diri bisa datang darimana saja, dari siapa saja.
sumber ilustrasi foto |
-----
Puisi ini masuk dalam Kumpulan Puisi ANTI KEKERASAN
Kumpulan tulisan, puisi dan/ sajak tema lain:Â BIJAK KEHIDUPAN | BUDAYA DAN SASTTRAÂ |Â CINTA DAN PENDIDIKAN | EKONOMI |Â HUKUMÂ |Â KESEHATANÂ |Â Â LINGKUNGAN ALAM | MUSIMÂ |Â POLITIK |Â URBAN |Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H