Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggu Dijemput

10 Januari 2016   19:23 Diperbarui: 20 Januari 2016   13:24 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau tinggalkan ku di sini

Meski Kau tahu ku kan berkata apa, dengarlah: "aku baik-baik saja"

Melakoni semua rencana-Mu

Meski kelak kan bertemu, rindu ini terus bertanya pada-Mu

Berapa lama kan terpisah?, kapan kita bertukar kisah?

 

Semua berpihak pada-Mu

Pandang mata-Mu terbawa gerak semesta

"Heiy burung camar!", matamu membawa telisik-Nya..

Bersama angin, sampaikan pesanku pada-Nya:

"Ku setia, pasrah menunggu" 

                  ***

-----------------

Puisi ini masuk dalam kumpulan puisi BIJAK KEHIDUPAN

Kumpulan puisi dalam tema lain:

BUDAYA  | EKONOMI  |  HUKUM  | ANTI-KEKERASAN  |  KESEHATAN  |  LINGKUNGAN ALAM |  CINTA DAN PENDIDIKAN  |  MUSIM  | |  POLITIK  |  URBAN  | 

____________________

sumber ilustrasi foto |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun