Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cuit Emprit Kala Long Weekend

27 Desember 2015   07:14 Diperbarui: 27 Desember 2015   11:54 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak menghirup semilir sejuk, malah pekat asap ku dapat

Susah bagiku tuk hinggap berteduh, jarang pohon tinggi berdiri

Apalagi makan, disana tiada sawah, menyisakan sisa nasi di tebaran sampah

 

Damai di desa ini, meski sepi harus ku akui

Sepi bila dibandingkan kota, tak semeriah lampu-lampu di sana

Namun semilir sejuk masih terhirup,.. rindang pohon juga banyak

Makan perkara mudah, menanti padi bersemi,.. buah berbuah

 

Desa kembali sepi, mereka pergi lagi

Kenapa tidak menetap saja disini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun