Aku ingin lapang tanah, di sana ku bebas mencari nafkah
Kau pun tahu itu, tapi malah sengaja beri ku batu-batu kerikil, sedikit tanah bercampur pasir
----
Aku ingin berpijak menghujam, bermain misteri dalam kegelapan
Aku butuh tumbuh bercabang, menjulang, meruang, berpayung rimbun daun
Kau pun tahu itu, tapi akar kaki kau batasi, lengan tangan kau pelintir, dedaunan kau pangkas tiada bebas
Semua demi indah pandangmu, derita rasa ragaku..
----
Seberapa jatah asupanku, kemana langkah cerita hidupku, seberapa tinggi derajatku berdiri, semua atur reka kuasamu
Tuhan serasa tiada bagiku, kaulah tuhanku..
Tapi ku tahu kau bukan Tuhan, hanya wakil-Nya di dunia
----
Tuhan belum menjawab tanya deritaku, mungkin kau tahu jawabnya..
Apakah Tuhan salah menunjukmu, atau kau salah menjalankan peran wakil-Nya?
                        ***
______________________
sumber ilustrasi bonsai pohon serut
Tulisan/Sajak/Puisi lainnya yang relevan terkait tumbuhan, pohon, tanaman, dan/ bunga:Â 1. Abdiku Pada Sri dan Ruci | 2. Asap Itu Adalah Kabar Kematianku | 3. Surat Cinta Puspa Dan Satwa | 4. Pohon: Kami Sepertimu! | 5. Banjir Bandang | 6. Pohon: Maukah Kamu? | 7. Selepas Asap Menguap, Sawit Berderet Terbit |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H