Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tanya Derita Bonsai

7 Desember 2015   12:14 Diperbarui: 7 Desember 2015   12:16 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku ingin lapang tanah, di sana ku bebas mencari nafkah

Kau pun tahu itu, tapi malah sengaja beri ku batu-batu kerikil, sedikit tanah bercampur pasir

----

Aku ingin berpijak menghujam, bermain misteri dalam kegelapan

Aku butuh tumbuh bercabang, menjulang, meruang, berpayung rimbun daun

Kau pun tahu itu, tapi akar kaki kau batasi, lengan tangan kau pelintir, dedaunan kau pangkas tiada bebas

Semua demi indah pandangmu, derita rasa ragaku..

----

Seberapa jatah asupanku, kemana langkah cerita hidupku, seberapa tinggi derajatku berdiri, semua atur reka kuasamu

Tuhan serasa tiada bagiku, kaulah tuhanku..

Tapi ku tahu kau bukan Tuhan, hanya wakil-Nya di dunia

----

Tuhan belum menjawab tanya deritaku, mungkin kau tahu jawabnya..

Apakah Tuhan salah menunjukmu, atau kau salah menjalankan peran wakil-Nya?

                         ***

______________________

sumber ilustrasi bonsai pohon serut

Tulisan/Sajak/Puisi lainnya yang relevan terkait tumbuhan, pohon, tanaman, dan/ bunga:  1. Abdiku Pada Sri dan Ruci | 2. Asap Itu Adalah Kabar Kematianku | 3. Surat Cinta Puspa Dan Satwa | 4. Pohon: Kami Sepertimu! | 5. Banjir Bandang | 6. Pohon: Maukah Kamu? | 7. Selepas Asap Menguap, Sawit Berderet Terbit |

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun