Mohon tunggu...
masikun
masikun Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa

Mahasiswa Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta 40 Hari Bersemi

19 Januari 2025   19:09 Diperbarui: 19 Januari 2025   19:09 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari-hari berlalu, kebersamaan Dimas dan Ayu dalam mengajar membuat mereka semakin akrab. Suatu malam, desa mengadakan acara kesenian tradisional untuk menyambut para mahasiswa KKN. Di bawah langit berbintang, alunan gamelan mengiringi tarian tradisional yang memukau.

Ayu: "Dimas, lihat tarian itu. Indah sekali, ya?"

Dimas: "Iya, aku terpesona. Budaya di sini begitu kaya."

Ayu: "Kamu suka kesenian tradisional?"

Dimas: "Sebenarnya, aku lebih suka musik modern. Tapi melihat ini, aku jadi tertarik mempelajarinya."

Ayu: "Aku juga. Mungkin kita bisa belajar bersama selama di sini."

Dimas: "Ide bagus. Selain mengajar, kita bisa menambah wawasan budaya."

Malam itu menjadi awal dari kedekatan mereka. Setiap sore setelah mengajar, mereka belajar menari dan memainkan gamelan bersama warga desa. Kebersamaan itu menumbuhkan perasaan khusus di hati mereka.

Suatu hari, saat matahari mulai terbenam, Dimas dan Ayu duduk di bawah pohon besar di dekat madrasah.

Dimas: "Ayu, ada yang ingin aku sampaikan."

Ayu: "Apa itu, Dimas?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun