Sampai pada ketika aku membaca beberapa buku. Salah satunya dari Steven Covey. Dari buku tersebut yang paling aku ingat adalah soal lingkaran pengaruh. Apa itu? Ternyata dalam hidup ini kita berada di beberapa lingakarang. Misalnya saja lingkarang pengaruh dan lingkaran kepedulian.Â
Lingkaran pengaruh adalah dimana disanalah kita bisa mempunyai kekuatan untuk merubah. Sedangkan, lingkaran kepedulian adalah saat dimana kita hanya bisa peduli tetapi kita tidak bisa/tidak mempunyai kekuatan untuk merubah. Â
Contoh kecil lingkaran pengaruh adalah diri kita sendiri, hal-hal yang bisa kita kendalikan. Misalnya kecerdasan, tentu saja kita bisa mengasahnya terus menerus. Sedangkan lingkar pengaruh adalah penilaian dari orang lain.Â
Ternyata dengan memahami soal apa yang bisa kita kendalikan (pengaruh) dan tidak bisa kita kendalikan (kepedulian) membuat hati menjadi tenang.Â
Dalam sebuah video Gus Sabrang menganalogikan itu dengan perihal naik motor. Dimana kalau kita naik motor sebagai yang nyetir tentu saja itu adalah lingkaran pengaruh.Â
Kita bisa menentukan kemana arah tujuan kita, kita berkuasa untuk menjalankan atau memberhentikan. Lanjut gus Sabrang, adakalanya kita sebagai penumpang, dimana saat itu kita hanya bisa mengingatkan si sopir.Â
Jadi, untuk apa kita menghabiskan energi untuk memikirkan sesuatu yang bukan kendali kita? Tentu saja boleh, namanya juga perhatian! Tapi, ingat hanya cukup jadi perhatian. Lebih baik kita fokuskan untuk sesuatu yang dapat kita kendalikan. Kita fokus memperbaiki diri, itulah yang bisa kita lakukan.Â
Jangan capek mencemaskan masa depan dan meratapi masa lalu. Kita hidup di dunia sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H