"Alhamdulillah sehat. Duduk-duduk. Lagi masak, ditinggal dulu ya."
"Enggeh Mi, mboten nopo-nopo."
"Ndu, ndamelaken minum." Perintah Umi ke dia yang ku dengar dari ruang tamu. Semenjak aku masuk dan ketemu Umi, dia telah lenyap. Sepertinya ke dapur.
"Taraaa, kamu harus nyobain ini.." Dia keluar dengan masing-masing gelas ditangan kanan dan kirinya.
"Apa ini? Jeruk?" Aku yang baru menerima langsung bisa menebak dari aromanya.
"Hu-umzzzt, kemarin sehabis dari dokter, katanya disuruh banyak minum perasan jeruk nipis. Terus matur ke Umi, eh malah dibeliin banyak banget jeruk nipis kalih umi."
"Lah kenapa aku yang ikutan minum, asemmmm banget."
"Biaarrin... Biarr ikut merasakan."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!