Mohon tunggu...
Rifki Sanahdi
Rifki Sanahdi Mohon Tunggu... Freelancer - Nama lengkap

Saya suka menulis puisi dan juga essay-essay pendek

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Siapakah Sosok yang Cocok Memimpin Sumbawa ke Depan?

28 Januari 2020   14:49 Diperbarui: 28 Januari 2020   15:41 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Permasalahan lainnya datang dari ketimpangan akses di berbagai kecamatan. Ada beberapa kecamatan yang jauh dari kata sejahtaera dalam hal infrastruktur misalnya seperti jalan dan akses internet. Terlepas dari identitas saya sebagai putra daerah Batulanteh, saya kecewa dengan sikap apatis pemerintah dalam membangun jalan hotmik ke dearah pegunungan seperti Batulanteh. 

Padahal kehadiran jalan yang memadai akan sangat berguna bagi puluhan ribu masyarakat yang tinggal di dalamnya. Para petani akan dengan mudah memasarkan produk-produk pertaniannya secara mandiri. Selain itu, jalur distribusi makanan dan obat-obatan akan terlaksana dengan lancar tanpa ada hambatan seperti yang terjadi selama ini. 

Alasan tidak adanya dana seperti yang sering diumbar tidak patut untuk diucapkan ke masyarakat, karena tugas pak bupati dan orang-orang di bawahnya tentunya mencari dana dan menggunakan dana tersebut dengan sebaik-baiknya. Alasan tidak adanya dana membuktikan ketidakpekaan, inkompetensi dan kurang gesitnya mengelola pemerintahan.

Selain itu, sektor ekologi/lingkungan harusnya tidak boleh diabaikan sama sekali. Saya mengatakan hal-hal seperti ini bukan karena saya seorang etikus lingkungan yang memegang teguh prinsip ekosentrisme (alam menjadi pusat segalanya). Pemikiran saya juga dilandaskan pada prinsip anthroposentrisme, di mana manusia titik dari segalanya. 

Maksud saya, menjaga alam juga manjadi bagian dari menjaga keberlanjutan kehidupan manusia. Sebagai contoh, menjaga keutuhan pohon-pohon dan membuang sampah pada tempatnya akan menghindarkan kita dari bencana berupa longsor dan banjir di musim penghujan dan kekeringan yang melanda saat kemarau. 

Dalam lingkup yang lebih luas, akhir-akhir ini kita mulai merasakan dampak dari perubahan iklim yang tidak menentu mengenai kapan dating hujan dan kemarau, dan ini sangat berefek pada produktifitas pertanian. Jika ini terus berlanjut, maka sudah dapat dipastikan keadaan seperti ini akan menambah kesengsaraan bagi para petani lokal. 

Oleh karena itu, pemahaman akan pentingnya keseimbangan ekologi perlu ditanamkan di dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi jika dipikir-pikir, Sumbawa adalah daerah dengan hasil tambang yang menjanjikan, dan hampir semua daerah dengan tipe tersebut sulit melepaskan diri dari apa yang disebut sebagai "resourse curse"(kutukan sumberdaya). Daerah-daerah dengan sumber daya tambang melimpah kerapkali dibaluti oleh cerita penindasan, kerusakan lingkungan dan perampasan lahan. Jika kita tidak waspada, maka kejadian-kejadian di atas akan sangat mungkin menimpa Sumbawa.

Lalu pertanyaan yang penting untuk diajukan yaitu bagaimana para calon merespon ketiga masalah besar di atas? Apakah visi misi dan program-rogram yang diusung bersinggungan dengan problem-problem tersebut? Jawabannya mungkin bisa iya atau tidak sama sekali. 

Secara garis besar, saya melihat visi misi yang diusung cenderung tidak punya pijakan masalah. Bagaimana mungkin kita akan mengusung sebuah program tapi tidak berlandaskan masalah yang ada. Ditambah lagi tidak ada perdebatan serius mengenai gagasan-gagasan yang diusung.

Jika mengacu ke sosok pemimpin yang ideal, selain peka terhadap masalah sekitar, seorang pemimpin ideal setidaknya bisa memunculkan empat kriteria dari Friedmann (2000) mengenai bagaimana gagasan tentang daerah yang baik dengan menerjemahkannya ke dalam program-program yang akan diterapkan. 

Pertama, pemimpin setidaknya harus menciptakan sebuah daerah demokratis yang tidak hanya dimiliki oleh satu kalangan saja. Oleh karena itu pertanyaan penting yang mestinya diajukan adalah siapa yang memiliki daerah tersebut? Jika daerah tersebut milik rakyat maka dalam penentuan kebijakan harus berlandaskan prinsip-prinsip partisipasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun