Jika berbicara tentang memulai usaha, apa unsur paling utama dalam memulai usaha tersebut menurut anda? pastinya akan banyak yang menjawab Modal, Produk, Konten, Pasar, Lapak dan lain sebagainya, jawaban-jawaban tersebut sudah benar adanya, tetapi dalam bentuk konteks unsur yang penting saja.Â
Sedangkan unsur paling utama yakni adalah SDM Â atau bisa diartikan orang yang memulai usaha atau menjalankan usaha itu sendiri.Â
Dari sini kita sudah memahami seberapa utamanya SDM sebagai tonggak utama yang menentukan naik turunya sebuah usaha atau bisnis yang akan dirintis maupun yang sudah dijalankan.Â
Akan tetapi, faktanya SDM pulalah yang merupakan faktor  paling rentan mengalami ketidakstabilan, karena SDM sendiri adalah manusia dan manusia akan berubah setiap waktunya.Â
Manusia tidak akan bisa melakukan hal yang sama seperti waktu-waktu sebelumnya, adapun yang dilakukan hanyalah persis seperti waktu sebelumnya akan tetapi tidak sama indentik dengan yang dilakukanya dahulu.Â
Sebagai contoh: tidak menjamin seorang yang memiliki pengalaman kerja puluhan tahun akan profesional hingga akhir hayatnya, mungkin saja performanya bisa hancur dalam beberapa hari dikarenakan ada permasalahan dalam keluarganya, karena seprofesional apapun manusia tetaplah manusia.Â
Mereka mempunyai perasaan, naluri, hasrat dan pikiran, hal itulah yang tidak akan bisa dirubah oleh siapapun, termasuk oleh manusia itu sendiri.
Psikologi Industri Organisasi (PIO)
Untuk mengatasi masalah tersebut, dunia kerja telah mengembangkan sebuah cabang keilmuan dari Psikologi yakni, Psikologi Industri Organisasi (PIO).
Menurut Munsterberg, "Psikologi industri merupakan ilmu yang mempelajari mengenai tingkah laku  manusia di dalam dunia pekerjaan" jadi bisa disimpulkan bahwa PIO adalah sebuah ilmu yang mempelajari perilaku manusia baik sebagai pekerja maupun konsumen, baik dalam bentuk perorangan maupun kelompok, yang bertujuan demi kemanfaatan, kebaikan serta kestabilan bersama.Â
Adapun tahapan-tahapan teori dari terbentuknya keilmuan PIO terbagi menjadi 3 tahap yakni:
- Teori Klasik: yakni teori yang memakai manusia layaknya mesin, yang mana bisa dipasang, diganti bahkan dibuang sewaktu-waktu, Â teori ini memilik sebuah pedoman, yakni unsur 4 pokok: disiplin, doktrin, pelayanan, serta kekuasaan.Â
- Teori NeoKlasik: yakni teori yang muncul setelah teori klasik, teori ini muncul sebagai penyempurna serta ketidakpuasan akan teori klasik, karena teori ini lebih berfokus terhadap aspek sosial dan psikologis dari karyawannya,  kemudian  berkembang menjadi individu maupun kelomok, teori ini  biasa disebut dengan teori humanis.
- Teori Modern: teori ini tercipta pada tahun 1950an, dan masih di pakai hingga sekarang, teori ini adalah penggabungan dari kedua teori sebelumnya, teori ini juga disebut sebagai teori terbuka maupun teori analisis system, karena sifat dari teori modern ini yang fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan zaman.Â
Ruang Lingkup PIO
Psikologi Industri Organisasi Sebagai Sebuah Ilmu Pengetahuan
Psikologi industri Organisasi merupakan cabang keilmuan dari keilmuan induk psikologi, perkembanganya dimulai pasca perang dunia ke 2, dan selanjutnya pengembanganya di aplikasikan terhadap bidang Industri dan organisasi.Â
Psikologi industri ini menggunakan bermacam-macam pendekatan dan prinsip yang berupa data empiris dan statistik dalam pengambilan keputusan.
Mempelajari dan Mengkaji Perilaku Manusia.
Psikologi Industri Organisasi memiliki sebuah fokus untuk mempelajari perilaku manusia, pasalanya hal yang diamati oleh PIO sendiri meliputi perilaku yang tampak dan tidak nampak.Â
Seperti contoh perilaku nampak yang biasanya diamati meliputi, berbicara, interaksi, gerakan-gerakan, gestur, mimik bahkan cara berjalan dan berpakaian. Sedangkan perilaku tidak nampak yang biasanya diamati meliputi, motivasi, pemikiran, kepuasan kerja dan perasaan.
Perilaku Manusia Sebagai Tenaga Kerja dan Konsumen.
Di dalam dunia kerja, PIO mempelajari peranan dari manusia sebagai tenaga kerja dan konsumen, konteks tenaga kerja di sini meliputi lingkungan kerja serta interaksi SDM dengan organisasi, lingkungan fisik, lingkungan sosial dan pekerjaan.Â
Sedangkan dalam konteks konsumen PIO mengamati apakah konsumen itu akan berpeluang menjadi pelanggan, pembeli dan bukan pembeli dari produk barang atau jasa yang ditawarkan.
Perilaku Manusia di Pelajari Baik Individu maupun Kelompok.
Di dalam lingkungan kerja pastinya akan ada unit-unit kerja yang  terbagi kedalam sub kelompok, peran-peran kelompok akan mengkerucut menjadi bagian-bagian terkecil hingga menjadi perananan masing-masing individu.Â
Didalam PIO sendiri membahas mengenai pola, struktur dan jenis kelompok yang cocok dengan SDMnya, serta mempelajari dampak kelompok kepada individu dan hubungan dari individu dalam mempengaruhi kelompok.
Dari sini kita memahami bahwa diperlukanya PIO sebagai ilmu terapan dalam mengkaji permasalahan yang timbul pada SDM, dengan adanya PIO Â kita jadi lebih terbantu untuk menjaga lingkungan kerja kita agar tetap setabil dan kondusif bagi orang-orang dilingkungan tersebut.Â
Karena jika kita terlalu fokus dengan permasalahan exsternal tanpa memperdulikan masalah internal, maka lingkungan kerja tersebut akan menjadi tidak ideal, karena bagaimanapun juga kualitas lebih baik dari kuantitas, kenalilah lingkunganmu sebelum menetukakan tujuanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H