Mohon tunggu...
Muhammad Nur Hayid
Muhammad Nur Hayid Mohon Tunggu... -

ingin mengabdi untuk kemaslahatan, menjadi sinar bagi gelapnya kehidupan akhir zaman, seperti kanjeng nabi muhammad khoirul kholqi walbasyar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makam Tak Beratap Imam Nawawi di Syiria

24 Juli 2012   14:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:41 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat cucunya yang mungil ketakutan sehabis mimpi yang demikian itu, kakeknya sebenarnya tak mengerti sepenuhnya apa maksud dan takwil dari mimpi itu. Namun karena kakeknya tahu bahwa imam nawai kecil agak mbeling, kakeknya langsung menjawab bahwa itu tandanya imam nawai harus rajin ngaji dan belajar. Ini penting agar tidak mimpi yang menakutkan lagi seperti mimpi minum air laut. Dasar anak kecil, karena kalah dengan bayangan takutnya, dia manut saja dengan tafsir mimpi kakeknya. Sejak saat itulah imam nawawi kecil menjadi anak baru yang rajin belajar dan melahap semua ilmu yang dipelajari.

Inilah cara Allah memberikan isyarat dan petunjuk bagi hambanya yang akan diberi kelebihan dan fadholat dalam kehidupannya kelak. Karena mimpi yang terkait dengan laut dan langit itu biasanya terkait dengan keutamaan dan kemuliaan, demikian pengetahuan yang pernah saya dengar. Dan imam nawawi telah diberi isyarat yang luar biasa dan akhirnya terbukti menjadi lautan ilmu dengan berbagai karangannya yang luar biasa. Saya lupa apa saja yang pernah saya ngaji dari karya beliau, tapi saya ingat paling tidak nihayatuzzain dan arbain nawawi saat nyantri di lirboyo dulu.

Sedikit tentang Imam Nawawi, Nama asli beliau adalah Abu Zakaria Yahya bin Syaraf dengan titel al imam hafid, syeikhul islam muhyiddin. Gelar anNawawi yang disematkan kepada beliau dan lebih dikenal dengan nama ini di kemudian hari adalah karena beliau dilahirkan di perkampungan Nawa yang terletak di Daerah Hauran, yang sekarang ini berada di selatan Damaskus, Syiria. Beliau dilahirkan pada tahun 631 hijriah dan meninggal dalam usia yang masih sangat muda yaitu tahun 45 tahun pada tahun 676 hijriah.

Meskipun beliau wafat di usia yang masih muda, Imam Nawawi telah meninggalkan khazanah keilmuan islam yang luar biasa yang dipelajari sampai saat ini. Khususnya di pesantren-pesantren salaf di Indonesia. Beberapa kitabnya yang mashur antara lain alarba’in anawawiyah, Riyadhussalihin, Matan Minhajuttalibin, syarah sohih muslim, almajmu syarahnya kitab muhaddab, aladzkar, dan lain sebagainya yang masih sangat banyak.

Selain luar biasa di dalam ilmu agama dan karya-karyanya, beliau juga sosok yang super luar biasa pula dalam hal beribadah kepada Allah. dikutip dari situs blog tetengga, Informasi ini diakui oleh semua orang yang menulis tentangnya dan kawan-kawan beliau yang semasa seperti diriwayatkan oleh Ibnu al'Attar (salah seorang murid beliau); “Imam an-Nawawi merupakan seorang yang banyak membaca al-Quran dan banyak berzikir kepada Allah”.

Dalam kitab al-Bidayah wa an-Nihayah, Imam Ibnu Katsir menulis; “Imam an-Nawawi selalu berpuasa setiap hari”. Seorang teman beliau yang lain, Imam Al-Yafi’ie menceritakan; “Imam an- Nawawi banyak bangun malam dan qiyamullail untuk beribadah, membaca dan menulis”. Informasi berharga soal syekh kita ini juaga berasal dari Imam az-Zahabi, menurutnya Imam an-Nawawi sentiasa selalu menyibukkan diri dengan ilmu dan penulisan kitab yang dilakukannya hanya untuk mencari ridha Allah.

Di samping ibadah yang rajin dan istiqomah seperti puasa, tahajjud, zikir, wirid-wirid, dan lainnya, beliau juga selalu menjaga diri dalam kesederhanaan dan zuhud. Meskipun sebagai imam besar di masanya yang banyak murid dan santrinya memungkinkan beliau untuk hidup mewah dan berfoya-foya. Tapi itu semua tak dilakukannya karena begitu cintanya kepada Allah yang akhirnya mendermabaktikan seluruh hidupnya hanya kepada dan untuk Allah dan hambanya.

Itulah sekilas aktifitas kami selama hari ke empat dan kelima berlangsung. Semoga Allah senantiasa menguatkan kami dalam menjalani semua ibadah kepadaNya selama hayat di kandung badan. Catatn lain akan kami kemas dalam cerita yang lain, karena kalau terlalu panjang di sini nanti membikin bosan. Wallahu a'lam bissowab. Allahumma yassirlana umurana umuraddunya walakhirah. Allahummanfakna biulumihi ... Allahummagfirlahu warhamhu waafihi wakfuanhu, wakrim nuzulahu wawassik madkholahu ilakh ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun