Mohon tunggu...
Mas Gunggung
Mas Gunggung Mohon Tunggu... Penulis -

Selamat menikmati cerita silat "Tembang Tanpa Syair". Semoga bermanfaat dan menjadi kebaikan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tembang Tanpa Syair - Jagad Tangguh - Bagian 22

17 Maret 2017   20:57 Diperbarui: 18 Maret 2017   06:00 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

BENDUNG BANYU



Air di salah satu kolam terlihat menyembur ke atas lebih dari tiga meter.

BHLAAR!

Sekali lagi, aku melihat di depan mataku sendiri ledakan air setinggi itu. Lalu perlahan terlihat seorang pemuda dari dalam air yang menggerakkan tangan dengan gerakan yang khas. Sebagian gerakan bisa aku ingat namun sebagiannya lagi tidak. Aku merasa beberapa gerakan yang dilakukan pemuda itu tidak asing bagi ingatanku.

Aih, benar saja. Aku jadi teringat dengan pelajaran yang dulu ayahku berikan.

Seluruh darahku terasa berdesir. Aku paham benar tenaga yang dipergunakan untuk membuat air menjadi tersembur setinggi itu mestilah tidak sedikit. Dulu ketika ayah melatihku di sungai akupun melihat ayah melakukan hal yang sama. Hanya saja semburan air yang disebabkan oleh tenaga ayah saat itu tidaklah setinggi yang kulihat saat ini. Aku jadi teringat ucapan ayah.

"Ayah hanya bisa melakukan sebatas ini. Keilmuan ini belum tuntas ayah pelajari dari sumber aslinya. Ada beberapa lembaran yang hilang. Ayah wariskan ini untukmu sambil ayah doakan agar kelak kamu bisa ketemu dengan pewaris yang memiliki keilmuan yang lebih lengkap dari yang ayah miliki.", ucap ayah saat itu sambil tersenyum. Peluhnya terlihat membanjiri wajah dan lehernya.

"Kisanak, kenapa melamun?", tanya Aji membuyarkan lamunanku.

"Eh, tidak apa-apa. Aku hanya teringat ayahku. Dulu aku pernah melihat ayah melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh pemuda itu.", jawabku polos.

"Ayah Kisanak?", tanya Aji dengan penuh penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun