Mohon tunggu...
Agus Setyanto
Agus Setyanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

baru belajar menyusun kata biar menjadi kalimat yang enak dibaca...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Eko Sulistio, Menapaki Dunia demi Kemanusiaan

13 Mei 2017   18:31 Diperbarui: 13 Mei 2017   18:31 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak perlu waktu lama bagi Eko untuk menyediakan segala perlengakapan yang dibutuhkan. Ia kemudian menghubungi kenalannya pemilik toko aneka perlengkapan besar di Jakarta. Transaksi pun dilakukan. Barang-barang sesuai  catatan pembelian diterimanya dan Eko pun membayar sesuai harga yang diberikan.

Ternyata ada bagian yang sangat mengharukan bagi Eko saat itu, bahkan ia sempat menitikkan air mata ketika menceritakan kembali kisahnya kepada saya pada Rabu malam (3/5). Uang pembayaran yang telah diserahkan ternyata diberikan kepadanya oleh pemilik toko untuk uang operasional selama di Aceh.

“Haru. Menitikkan air mata. Tak dapat berkata-kata. Itulah yang Ane rasakan saat itu, ya seperti sekarang ini,” cerita Eko yang sempat terputus kata-katanya.

“Jadi, sebenernya ada orang yang mau membantu korban tsunami Aceh, tetapi tidak tahu harus bagaimana. Seperti itulah yang Ane temui setelah Ane kembali nganter barang dari Aceh itu. Itulah yang makin membulatkan tekad Ane untuk berangkat ke Aceh,” lanjutnya menceritakan. 

Menapaki Dunia demi Kemanusiaan

Eko bersama timnya sudah berpengalaman membantu evakuasi korban bencana, baik di dalam maupun luar negeri. Tak sedikit biaya operasional berasal dari kantong pribadinya. Akan tetapi, itu semua tak ada artinya bagi pria yang memiliki kegemaran maraton dan naik gunung ini jika dibandingkan dengan ketenangan hati dan jiwanya setelah membantu sesama.

Bersama tim relawan yang dimilikinya Eko bergabung dengan lembaga kemanusiaan nasional PKPU saat terjun ke daerah bencana. Eko memang sukarelawan ahli bidang kebencanaan (disasters) di PKPU. Eko bahkan pernah diganjar dengan PKPU Award sebagai Relawan Rescue tahun 2015.

Evakuasi korban bencana dalam negeri yang pernah dilakukan Eko bersama timnya, antara lain evakuasi korban letusan Gunung Merapi (2010), kecelakaan Pesawat Sukhoi di Gunung Salak (2012), banjir Jakarta (2014), tanah longsor Banjarnegara (2014), pencarian pesawat AirAsia di Selat Karimata (2015), dan misi kemanusiaan gempa bumi Aceh (2016).

Eko saat melakukan evakuasi korban letusan G. Merapi (2010).
Eko saat melakukan evakuasi korban letusan G. Merapi (2010).
Eko terlibat dalam evakuasi korban musibah jatuhnya pesawat Sukhoi di G. Salak, Bogor (2012).
Eko terlibat dalam evakuasi korban musibah jatuhnya pesawat Sukhoi di G. Salak, Bogor (2012).
Evakuasi korban tanah longsor, Banjarnegara (2014).
Evakuasi korban tanah longsor, Banjarnegara (2014).
Eko sedang mengevakuasi seorang anak yang terjebak banjir, Jakarta (2014)
Eko sedang mengevakuasi seorang anak yang terjebak banjir, Jakarta (2014)
Selama di Aceh Eko menjalin hubugan dengan organisasi kemanusiaan dari berbagai negara. Salah satu organisasi kemanusiaan dunia yang kemudian menjalin hubungan dengan Eko adalah Lazarus Human Aid dari Finlandia. Setelah misi kemanusiaan BUMN di Aceh selesai, Eko kemudian bergabung dengan Lazarus Human Aid untuk melanjutkan membantu evakuasi dan kegitan kemanusiaan lainnya. 

Kini misi kemanusiaan Eko dilakukan bersama Kwartir Nasional Pramuka. Seragam Pramuka selalu dikenakannya setiap mengemban tugas kemanusian. Seragam Pramuka membuat Eko lebih mudah dalam menjejakkan kaki di daerah pengungsian di luar negeri. Misi kemanusiaan Eko di luar negeri, antara lain saat gempa Turki (2011), bencana kelaparan Somalia (2012), pengungsian akibat konflik saudara di Myanmar (2013), bencana topan hayan di Filipina (2013), jalur Gaza, Palestina (2014), gempa Nepal (2015), kerusuhan bernuansa SARA di Myanmar (2016), dan bencana kelaparan di Somalia (2017).

 

Bersama warga yang menjadi korban gempa bumi Turki (2011).
Bersama warga yang menjadi korban gempa bumi Turki (2011).
Eko bersama anak-anak korban perang saudara di lokasi pengungsian SittWey, Myanmar (2013)
Eko bersama anak-anak korban perang saudara di lokasi pengungsian SittWey, Myanmar (2013)
Eko bersama tim evakuasi topan hayan, Filipina (2013).
Eko bersama tim evakuasi topan hayan, Filipina (2013).
Saat di Jalur Gaza, Palestina (2014).
Saat di Jalur Gaza, Palestina (2014).
Berpakaian Pramuka bersama pengungsi muslim Myanmar (2016).
Berpakaian Pramuka bersama pengungsi muslim Myanmar (2016).
Pengungsi Kaamil di Mogadishu, Somalia akibat bencana kelaparan dan kekeringan serta konflik sosial (2017)
Pengungsi Kaamil di Mogadishu, Somalia akibat bencana kelaparan dan kekeringan serta konflik sosial (2017)
Spirit Paint Ball, Gratis untuk Anak-anak Yatim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun