Cucian juga tidak ada yang kering, masih basah kuyup apalagi celana dalam tidak kering-kering, padahal mau dipakai besok pagi.
Kalau habis hujan biasa di desa yang masih banyak sawah dan pekarangan pasti malamnya berisik karena suara blentung, kodok kecil yang bisa mengeluarkan suara 'tungkek tungkek'. Blentung biasa keluar kalau lagi sedang hujan atau setelah hujan, keluar suaranya saat mau maghrib.
Blentung dalam bahasa sininya, ada juga yang menamai kintel. Gusti Allah hebat, menciptakan blentung yang suaranya khas dan nadanya seirama saut-sautan dengan blentung lainnya  membuat nada suara bagus didengarkan seperti penyanyi yang sedang konser. Coba kalau blentung suaranya beda-beda mungkin ditelinga tidak enak didengar bikin berisik saja.
Memang terlihat asri nuansa pedesaan yang seperti ini, jauh dari keramaian membuat hati adem dan tenang.
KBC-55 | Kompasianer Brebes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H