Mohon tunggu...
Mas Garex
Mas Garex Mohon Tunggu... Editor - KBC - 55 | Kompasianer Brebes
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan itu rekam jejak. Sekali dipublikasikan, tak akan bisa kau tarik. Tulislah hal-hal berarti yg tak akan pernah kau sesali kemudian.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Udan Awet Gawe Blentung pada Konser

6 Desember 2020   20:41 Diperbarui: 7 Desember 2020   14:45 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. musik.pokelagu.com

Cucian juga tidak ada yang kering, masih basah kuyup apalagi celana dalam tidak kering-kering, padahal mau dipakai besok pagi.

Kalau habis hujan biasa di desa yang masih banyak sawah dan pekarangan pasti malamnya berisik karena suara blentung, kodok kecil yang bisa mengeluarkan suara 'tungkek tungkek'. Blentung biasa keluar kalau lagi sedang hujan atau setelah hujan, keluar suaranya saat mau maghrib.

Blentung dalam bahasa sininya, ada juga yang menamai kintel. Gusti Allah hebat, menciptakan blentung yang suaranya khas dan nadanya seirama saut-sautan dengan blentung lainnya  membuat nada suara bagus didengarkan seperti penyanyi yang sedang konser. Coba kalau blentung suaranya beda-beda mungkin ditelinga tidak enak didengar bikin berisik saja.

Memang terlihat asri nuansa pedesaan yang seperti ini, jauh dari keramaian membuat hati adem dan tenang.

KBC-55 | Kompasianer Brebes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun