Kita merindukan film-film yang lebih realistis dan dapat diterima oleh akal. Misalnya, film yang mengangkat tema kebudayaan bangsa kita sendiri. Bisa juga film yang bertema perkembangan teknologi yang lebih empiris. Bukan film yang hanya mitos dan tidak bisa diterima oleh akal pikiran.
Dulu saya pernah gandrung dengan "Film Sengsara Membawa Nikmat"Â dan "Film Siti Nurbaya". Dua dua film ini mengangkat tema kebudayaan suku bangsa kita sendiri. Sengsara Membawa Nikmat misalnya, film ini menjadi representasi bahasa dan silat dari Minang.
Semoga ke depan kita lebih mencintai bangsa kita melalui film. Dengan film itulah harga diri dan kekuatan bangsa diakui oleh bangsa lain. Menjadi bangsa yang merdeka dengan mencintai budayanya sendiri melalui film-film yang bermutu. Indonesia merupakan bangsa yang terdiri lebih ribuan suku-suku. Dengannya, tentu terbuka peluang membuat film yang mengangkat budaya tersebut. Agar kelak, kita meninggalkan warisan budaya bangsa terhadap anak dan cuku kita.
Salam Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H