Pada jaman Presiden Soekarno hidup belum ada internet seperti sekarang. Tetapi, dia masih bisa menikmati membaca buku-buku tebal berbahasa asing. Pertanyaan sederhananya, bagaimana Presiden Soekarno membeli atau mendapatkan buku-buku asing tersebut? Darimana dia mendapatkan buku-buku tentang berbagai pemikiran dan ideologi negara tersebut?
Jika jaman sekarang tentu kita bisa membeli secara online. Tinggal searching saja jenis buku apa yang hendak kita baca. Dalam hitungan menit kita sudah bisa mendapatkannya. Peradaban sekarang sangat berbeda dengan peradaban jaman Presiden Soekarno. Tetapi minat kita terhadap buku-buku tidak lebih baik dari peradaban jaman Presiden Soekarno. Justru, peradaban buku kita jauh tertinggal dibandingkan jaman pada saat Presiden Soekarno masih hidup.
Informasi media sosial hanya memberikan banyak limpahan informasi. Tetapi, peradaban buku telah memberikan ideologi pemikiran masyarakat, negara, dan sebuah bangsa.
Semoga kita mencintai buku-buku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H