Mohon tunggu...
Mas Gagah
Mas Gagah Mohon Tunggu... Dosen - (Lelaki Penunggu Subuh)

Anak Buruh Tani "Ngelmu Sampai Mati"

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Penjajahan Budaya Melalui Anime Jepang, Dari Dragon Ball hingga Naruto

8 Juli 2018   10:40 Diperbarui: 8 Juli 2018   11:29 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka pada hari ini, anak-anak Indonesia penggemar film anime Jepang, mau tidak mau menjadi konsumen budaya Jepan yang tidak produktif. Saya menyebutnya sebagai "Penjajahan Budaya Melalui Film Anime". Anak-anak kita menjadi geger budaya Jepang yang dikonsturksi lewat anime.

Tidak hanya dijajah lewat budaya tentunya, film anime Jepang ini merupakan bagian dari industri media massa. Dari sudut pandang lain film anime Jepang ini menjajah kita melalui ekonomi politik. Melalui film anime ini, Jepang mendapatkan keuntungan ekonomi yang jumlahnya tidak sedikit. Secara politik tentu Jepang juga medominasi pengaruhnya dengan menggunakan film anime.

Jepang memang menjajah kita melalui film Anime sebabanya bangsa kita memang miskin kreativitas. Kita belum mampu menciptakan film anime yang dibuat oleh Jepang. Bangsa kita terlalu malas untuk mebuah visi pendidikan yang disiplin seperti bangsa Jepang. Hal buruknya kita hanya menjadi bangsa konsumen dari produk film anime Jepang.

Berhari-hari kita menunggu film anime Jepang diputar di media massa. Bahkan saya sendiri pernah geger saat film Naruto dan Dragon Ball tidak tayang pada sebuah minggu. Sepertinya hidup saya tidak dapat dilepaskan dari menonton film anime Jepang.

Semoga bangsa kita mau terus belajar agar kelak tercipta film anime produk dalam negeri. Tentu anime yang sesuai dengan budaya kita yatiu budaya nusantara. Jika hal itu terjadi maka kita bisa lepas dari penjajahan anime Jepang secara budaya dan ekonomi politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun