Saya tanyakan kabar tentang penjual gas keliling yang dulu menjadi langganan Mamang. Mamang nampak kaget dengan kehadiran saya.
"Kamu Jang, bagaimana kabar? Mereka sudah pulang kampung ke Pekalongan dan Tegal"
Mamang menjawab dengan logat Jawa Ngapak khas Tegal. Dan, orang-orang yang langganan Mamang memilih hengkang dari Jakarta. Mereka kembali ke kampung halaman sebagian di Tegal, Pekalongan, Tegal, dan beberapa kota lain di Jawa Tengah.
Rezim Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi dan sekarang yang katanya gegap gempita masa transisi, warteg Mamang dan warteg-warteg lainnya di Jakarta adalah bagian hidup saya. Di warteg itulah saya bebas makan dengan harga yang cukup dengan kantong kami yang miskin. Bila tidak uang saya bisa ngutang dulu pada Mamang.
Bangka 3 A, 07 Juli 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H