Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Penyebaran Covid-19 Bukan Faktor Cuaca dan Iklim, tapi Kebijakan dan Perilaku

29 April 2020   12:08 Diperbarui: 29 April 2020   20:02 1948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah warga mengenakan masker untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (COVID-19) di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan (Foto: KOMPAS.com/M ZAENUDDIN)

Hal ini sebenarnya di luar dugaan para ahli, namun kalau kajian ilmiah ini kemudian dikaitkan dengan regulasi dan perilaku manusia, maka penyebaran virus di Indonesia memang bukan sebuah kemustahilan.

Oke, dari aspek cuaca dan iklim, Indonesia memang bukan wilayah yang baik untuk tumbuh dan berkembangnya virus corona, tapi coba kita lihat bagaimana regulasi pemerintah serta perilaku warga masyarakat menyikapi pandemi ini?

Ternyata kajian oleh Tim Gabungan BMKG-UGM ini juga menyimpulkan bahwa untuk kasus di Indonesia, faktor cuaca dan iklim bukanlah penentu utama penyebaran covid di negara kita.

Meningkatnya kasus pada gelombang kedua saat ini di Indonesia ditengarai lebih dipengaruhi oleh pergerakan atau mobilitas manusia dan interaksi sosial.

Coba kita runut ke belakang, ketika virus corona pertama muncul di China, kemudian menyebar ke Korea Utara, Korea Selatan, dan Jepang pada akhir tahun 2019 yang lalu. 

Pemerintah nyaris tidak melakukan alangkah antisipatif apapun maupun mengeluarkan regulasi yang sifatnya perventif. Malah yang terjadi adalah adanya kebijakan kontraproduktif yang pada akhirnya 'mengundang' covid masuk ke Indonesia.

Arus migrasi orang asing, khususnya dari China ke Indonesia tidak dibatasi, bahkan ada kebijakan diskon pariwisata, dan ini menyebabkan kunjungan turis China membludak. 

Alasannya pun nyaris tidak masuk akal, ingin menyelamatkan investasi katanya. Padahal secara logika, kalau pandemi ini sudah menyebar ke semua negara, tidak ada satu investasipun yang tidak terimbas.

Seperti ada standar ganda dari pemerintah dalam menyikapi wabah yang mulai merebak ke seluruh penjuru dunia ini. Di satu sisi semua WNI yang baru pulang dari luar negeri di karantina, tapi di sisi lain ada pembiaran bahkan terkesan difasilitasi masuknya turis maupun Tenaga Kerja Asing asal China. 

Dan tidak satu penjelasanpun yang masuk akal mengapa para TKA China itu dibiarkan terus masuk, bahkan ketika pemerintah sudah menerbitkan larangan masuknya orang asing pun, masih ada TKA China yang masuk ke negara kita, sungguh ironis.

Dari fakta tersebut, akhirnya kita bisa melihat bahwa penyebaran Covid di Indonesia, nyaris bukan karena faktor cuaca dan iklim tapi lebih kepada regeluasi yang memberi peluang mobilitas orang dari luar negeri yang nyaris tanpa kontrol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun