Kabupaten Bener Meriah merupakan salah satu kabupaten di provinsi Aceh yang tergolong masih sangat 'muda', daerah otonom hasil pemekaran dari kabupaten Aceh Tengah ini resmi berdiri pada tanggal 7 Januari 2014 yang lalu.Â
Dengan luas wilayah 1.919,59 Km2, kabupaten yang berada di dataran tinggi Gayo ini terbagi dalam 10 kecamatan dan 233 desa. Memiliki tofografi berbukit dengan elevasi variatif adari 100 sampai 2.500 mdpl, kabupaten Bener Meriah dikaruniai lahan pertanian yang sangat subur dengan berbagai komoditi pertanian unggulan.
Kopi arabika merupakan komoditi pertanian unggulan daerah ini, dengan luas lahan perkebunan kopi rakyat sekitar 42.000 hektare, komoditi ekspor ini menjadi tulang punggung perekonomian sebagian besar warga Bener Meriah.Â
Namun petani di daerah ini tidak hanya menggantungkan nasib mereka pada komoditi kopi arabika semata, sudah sejak lama, sudah berkembang komoditi hortikultura seperti Kentang, Kol/Kubis, Tomat, Wortel, Cabe, Bawang Putih, Bawang Merah dan berbagai komoditi sayuran lainnya.Â
Selain itu berbagai komoditi buah-buahan seperti Jeruk, Alpukat, Markisa, Pisang Barangan, Langsat dan Durian juga berkembang sangat baik di daerah yang memiliki sebuah gunung berapi Burni Telong ini.
Gelar Fertival Durian perdana
Memiliki wilayah dengan elevasi dibawah 1.000 mdpl, di beberapa kecamatan seperti Timang Gajah, Gajah Putih, Pintu Rime Gayo dan Syiah Utama, kabupaten Bner Meriah memiliki potensi pengembangan komoditi Durian yang cukup perpekstif. Dari data statistic pertanian, daerah ini memiliki lahan perkebunan durian seluas lebih dari 500 hektare dengan produksi 1.065 ton pada tahun 2017 yang lalu.
Bulan Januari sampai dengan April, adalah bulan-bulan di mana durian memasuki masa panen di beberapa wilayah di kabupaten Bener Meriah. Pada bulan-bulan ini, pengguna jalan yang melintasi jalan nasional Bireuen-Takengon, dapat melihat deretan penjaja durian di sepanjang jalan di wilayah Pintu Rime Gayo, Gajah Putih dan Timang Gajah. Pengguna jalan bisa berhenti sejenak untuk meninkmati buah favorit bagi banyak orang ini, dengan harga yang cukup bersahabat.
Namun, meski sudah cukup lama berkembang di daerah ini, durian Bener Meriah nyaris belum banyak dikenal oleh masyarakat luar, kecuali mereka yang pernah mengunjungi atau melewati daerah ini. Ini diakui oleh Plt. Bupati Bener Meriah, Tgk. Syarkawi karena minimnya publikasi dan promosi buah unggulan di kabupaten ini.
"Kalau kita keluar daerah, orang hanya mengenal durian Medan atau durian Kutacane, tapi hampir tidak pernah kita dengar durian Bener Meriah, menurut saya, ini akibat minimnya publikasi dan promosi salah satu komoditi pertanian unggulan kita ini, kalau kopi sudah sering kita promosikan keluar sehingga kopi Gayo sudah sangat dikenal di luar daerah maupun luar negeri" ungkap Syarkawi, kepala daerah yang selalu tampil bersarung yang lebih akrab dipanggil Abuya ini.
Menyikapi kondisi tersebut, Abuya kemudian menggagas untuk diadakannya festival durian di daerahnya. Dengan prakarsa Dinas Pariwisata, Dinas Pertanian dan Dinas Kominfo Bener Meriah serta dukungan komunitas Beru Bujang Gayo Bener Meriah (BBGBM), awal Maret 2019 lalu, digelarlah "Festival Durian Bener Meriah'.Â
Kawasan wisata Air terjun Reje Ilang di desa Meriah Jaya kecamatan Gajah Putih yang merupakan salah satu sentra produksi durian di Bener Meriah, menjadi pilihan untuk penyelenggaraan festival durian perdana ini.
Promosi dan publikasi gencar dilakukan oleh Dinas Kominfo setempat beberapa bulan sebelumnya, membuat festival ini cukup menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah baik dari dalam provinsi Aceh maupun dari luar Aceh.Â
Menurut Kepala Dinas Koinfo Bener Meriah, Irmansyah, SSTP, digelarnya festival durian di kawasan wisata ini, selain untuk mempromosikan buah durian yang merupakan salah satu komoditi unggulan di daerahnya, sekaligus untuk mengenalkan destinasi wisata air terjun Reje Ilang yang cukup eksotis dan masih terlihat alami.Â
Lebih lanjut Irmansyah mengungkapkan bahwa tujuan utama penyelenggaraan festival ini adalah untuk mengangkat potensi durian lokal yang memiliki keunggulan dari segi rasa dan aroma, sehingga mampu meningkatkan perekonomian petani.
"Kami sangat menyadari bahwa publikasi dan promosi durian Bener Meriah masih sangat minim, melalui festival ini kami berupaya mengangkat potensi pertanian unggulan di daerah kami, sekaligus untuk memperkenalkan destinasi wisata yang ada di daerah ini, pemerintah daerah sudah mencanangkan festival ini akan menjadi agenda tahunan yang akan digelar setiap tahun, mudah-mudahan ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat" ungkap Irmansyah.
Menjadi sangat unik dan menarik, karena dalam festival yang dibuka langsung oleh Plt. Bupati Bener Meriah ini ditampilkan durian-durian terbaik dari seluruh wilayah kabupaten Bener Meriah dengan keunikan rasa dan aroma khas masing-masing. Tidak kurang dari 1.000 buah durian disiapkan panitia untuk menyambut kedatangan para pengunjung yang datang dari berbagai daerah.Â
Terlihat ada beberapa anggota DPR RI asal Aceh, pengusaha dari Jakarta, Banda Aceh dan Medan, para pejabat dan tentunya ratusan pecinta dan penikmat durian bisa langsung melihat durian-durian 'montok' dan ranum, sekaligus bisa mencicipinya.
Ada lomba makan durian
Salah satu agenda yang cukup menarik perhatian pengunjung dalam even ini adalah lomba makan durian. Puluhan pengunjung langsung mendaftar sebagai peserta dadakan untuk menjajal;Â kedigdayaan' mereka 'menaklukkan' durian. Hasilnya, salah seorang peserta yang mampu 'melahap' 13 buah durian dalam tempo 30 menit dinyatakan sebagai pemenang. Peserta yang terbukti paling 'rakus' melahap buah durian ini, tidak lain adalah Plt.Â
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Bener Meriah, Drs. Abdul Muis, MM. Selain kenyang dan puas makan durian, Abdul Muis yang juga menjabat sebagai Asisten Administrasi Pembangunan di lingkungan Pemkab. Bener Meriah ini pantas berbangga karena bisa membawa pulang tropy dan sejumlah uang sebagai hadiah. Sementara juara dua dan tiga diraih oleh peserta dri kota Medan dan dari kabupaten Bireuen.
Sementara bagi pengunjung lainnya yang kepingin memuaskan hasratnya menyantap durian-durian pilihan, cukup dengan merogoh kocek 50 ribu rupiah, para pengunjung festival sudah dapat dengan santai menikmati durian-durian lezat tresebut sepuasnya. Paket 'murah meriah' ini yang membuat banyak pengunjung cukup antusias menyambut digelarnya festival durian ini.
Tidak cuma kepuasan menikmati berbagai jenis durian lokal yang didapat oleh pengunjung, mereka juga mendapat 'bonus' pemandangan alam di sekitar lokasi wisata air terjun yang masih terjaga kelestariannya.Â
Air terjun Reje Ilang yang menjadi lokasi digelarnya festival durian ini, memiliki keunikan yang berbeda dengan air tejun lainnya. Kalau air terjun pada umumnya dinikmati dari depan atau samping, air terjun Reje Ilang dapat dinikmati dari semua sisi, termasuk dari arah belakang, pengunjung seolah sedang menyaksikan curahan air terjun dari langit.
"Luar biasa, ini festival durian pertama yang menyuguhkan kelezatan durian sekaligus keunikan pesona wisata alam, saya sangat terkesan, ini bisa jadi even wisata yang sangat menarik" ungkap M. Nasir Jamil, anggota DPR RI yang ikut hadir sebagai pengunjung dalam festival durian tersebut.
Penasaran dengan festival durian ini? nantikan Festival Durian Bener Meriah tahun depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H