Pada saat panen raya seperti sekarang ini, produksinya berlebih dan tidak semuanya bisa terserap pasar, padahal dengan sedikit sentuhan kreativitas, nanas bisa diolah menjadi selai, sirup, dodol, bolu, cake, es krim bahkan keripik nanas yang nilai jualnya tentu saja lebih tinggi.Â
Bahkan jika serius dikembangkan, bisa menjadi produk oleh-oleh khas Aceh Tengah bagi para wisatawan yang mengunjungi daerah ini, karena kabupaten Aceh Tengah juga dikenal sebagai salah satu daerah destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan luar daerah maupun manca negara.
Beberapa tahun silam, pernah ada investor yang berniat mendirikan pabrik pengalengan nanas disini, namun rencana tersebut sampai sekarang tidak pernah terwujud, entah kendala apa yang menyebabkannya.
Sebenarnya tanpa kehadiran pabrik pun, upaya meningkatkan nilai ekonomis produksi nanas Pegasing ini dapat dilakukan oleh pemerintah daerah setempat dengan membina industri kecil dan industri rumah tangga untuk menghasilkan produk pangan olahan berbahan dasar nanas ini.Â
Di daerah tujuan wisata lainnya, sebagian besar produk pangan olahan yang kemudian menjadi oleh-oleh khas daerah tersebut, sebagian besar ditopang oleh industri pengolahan hasil skala kecil atau skala rumah tangga.Â
Tentunya harapan kita, wacana seperti ini dpat disahuti oleh para pihak, sehingga nanas Pegasing yang sudah punya "nama" ini akan semakin mendongkrak kesejahteraan petani. Jika ini bisa direalisasikan, akan menjadi potensi ekonomi yang cukup menjanjikan bagi perekonomian di tanah Gayo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H