Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kreatif, Petani Gayo Ini Mampu "Terobos" Pasar Bawang Merah di Tangerang

18 Desember 2017   12:28 Diperbarui: 19 Desember 2017   14:51 2149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2, Supianto bersama penyuluh pertanian pembina kelompoknya, menunjukkan hasil panen bawang merahnya (Doc. FMT)

Kepada sang pengusaha, dia mencoba untuk menawarkan produk pertanian yang selama ini dihasilkan oleh para petani di daerahnya. Karena fokus usaha tani yang dilaksanakan olek kelompoknya saat ini adalah komoditi bawang merah, maka produk pertama yang dia tawarkan dalam kerjasama pemasaran ini adalah komoditi tersebut. 

Sebuah kebetulan mungkin, pada saat bersamaan, nama bawang merah lokal Gayo mulai dikenal masyarakat luar daerah setelah sering dipublikasikan melalui media. Belakangan Kementerian Pertanian juga sudah memberikan pengakuan kepada bawang merah lokal atau yang dikenal dengan nama 'lasun Gayo' sebagai varietas unggul nasional.

Tak ingin hanya sekedar coba-coba dengan terobosanya ini, Iyan pun segera mengirimkan sampel produk bawang merah yang dihasilkan kelompok taninya sebanyak 500 kilogram ke Tangerang. Tanpa dinyana, sampel produk yang dikirimkannya itu mendapat sambutan antusias dari konsumen di kota Tangerang dan sekitarnya. Melihat produk yang ditawarkan mendapat sambutan bagus dari konsumen, relasi bisnis Iyan di Tangerang langsung memintanya untuk mengirimkan produk tersebut secara rutin dalam jumlah tertentu. 

Namun ketika sang relasi memtok angka 10 ton per minggu, Iyan malah jadi kelimpungan sendiri, untuk memenuhi target tersebut cukup berat baginya, karena kalau hanya mengandalkan produksi dari kelompok taninya, tentu tidak akan terpenuhi.

Gambar 3, Bawang merah asal Gayo siap berangkat ke Tangerang berkat terobosan yang dilakukan oleh Supianto (Doc. FMT)
Gambar 3, Bawang merah asal Gayo siap berangkat ke Tangerang berkat terobosan yang dilakukan oleh Supianto (Doc. FMT)
Namun Iyan adalah sosok petani cerdik, peluang bisnis yang sudah di depan mata ini tidak akan dia sia-siakan, justru ini bisa menjadi peluang untuk membantu petani bawang merah di daerahnya untuk memasarkan produk yang dihasilkannya dengan harga yang wajar. 

Dia pun mulai mencari dan menampung hasil pertanian dari petani atau kelompok tani lainnya untuk memenuhi target yang diminta kliennya itu. Namun meski mengejar target, Iyan tetap komitmen dengan kualitas barang yang akan dia kirim, itulah sebabnya dia hanya mengirimkan produk dengan grade 1 (premium class) dalam kerjasama bisnis yang dirintisnya ini. 

Alasannya logis, produk premium class akan lebih mudah dipasarkan dengan harga yang relatif tinggi, dan penyusutan selama pengangkutan juga rendah. Di samping itu, produk berkualitas memiliki daya simpan yang lebih lama sehingga resiko kerusakan atau busuk di gudang bisa diminimalisir dan kerugian bisa dihindarkan.

Memasuki bulan kedua kerjasama pemasaran yang dirintisnya, Iyan memang belum mampu memnuhi target yang diminta oleh relasinya. Setiap minggu dia baru bisa mengirim 2-3 ton bawang merah ke Tangerang, dan Alhamdulillah bawang merah asal Gayo ini 'laris manis' di kota yang berdampingan dengan ibu kota ini.

Bahkan menurut informasi yang dia dapatkan dari relasi bisnisnya itu, bawang merah yang dia kirim mampu bersaing dengan bawang merah yang berasal dari Brebes maupun daerah sentra produksi bawang merah lainnya.

Gambar 4, Dengan kualitas 'premium', bawang merah asal Gayo siap bersaiang dengan produk serupa dari daerah lain (Doc. FMT)
Gambar 4, Dengan kualitas 'premium', bawang merah asal Gayo siap bersaiang dengan produk serupa dari daerah lain (Doc. FMT)
Meski target pengiriman bawang merah sesuai permintaan relasinya belum bisa dia penuhi, namun Iyan adalah sosok yang 'banyak akal'. Untuk menutupi kekurangan kekurangan target tersebut, dia kemudian 'menyelipkan' produk pertanian lain seperti kentang dan tomat, yang permintaan pasarnya di Tangerang juga sangat tinggi.  Untuk produk kentang, terakhir dia sudah mengirimkan sekitar 20 ton ke pulau Jawa dan Tomat sekitar 4 ton. 

Karena dia mampu mempertahankan kualitas produk yang dia kirimkan, akhirnya hasil pertanian petani Gayo inipun mulai eksis di beberapa pasar di kota Tangerang, ini yang membuat Iyan makin bersemangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun