Tapi dengan mengesampingkan 'gengsi' tersebut, akhirnya Mukhlis, S Pt, M Ec Dev, begitu nama dan gelar lengkapnya telah membuktikan, akhirnya dia bisa eksis menulis berbagai artikel di beberapa media, termasuk di media ini. Sebuah aktifitas yang  sangat mendukung karir kepangkatannya sebagai seroarng pegawai fungsional yang kenaikan pangkatnya sangat bergantung dengan capaian angka kredit yang mampu didapatkannya. Â
Dan aktifitas menulis bagi pejabat fungsional seperti Mukhlis, adalah 'tambang emas' untuk mendulang angka kredit, dan itu bisa menjadi jalan 'tol' baginya untuk menapaki jenjang kepangkatan berikutnya. Dibandingkan dengan aktifitas rutinnya mengajar diklat, point angka kredit yang bisa didapatkan jauh lebih 'gemuk', apalagi kalu bisa 'masuk' ke media berskala nasional, sekali menulis artikel, angka kreditnya bisa setara dengan erpuluh kali mengajar diklat.
Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja, Â bagiamana yang seorang Mukhlis mampu 'menanggalkan' gengsi dan gelar akademiknya, untuk belajar kepada siapa saja, tak peduli harus belajar pada seorang 'fasilitator renul' seperti saya. 'Tak malu untuk bertanya, akhirnya dia bisa', itu kata-kata yang mungkin bisa mewakili kegigihan Mukhlis dalam menuntut ilmu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H