Menurut Wiknyo, penyuluh senior dan pakar jeruk Gayo, keberadaan kebun induk jeruk mutlak diperlukan, supaya petani dapat dengan mudah memperoleh sumber bibit untuk pengembangan jeruk di lahan pertanian mereka. Keberadaan kebun induk ini juga untuk melindungi plasma nutfah jeruk yang memiliki spesifikasi yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Jadi selain upaya pengembangan luas areal tanam jeruk, pembangunan kebun induk, juga merupakan kebutuhan yang sangat mendesak.
- Nanas Pegasing
Kompoditi hortikultura andalan kabupaten Aceh Tengah yang juga “unjuk gigi” dalam Kontes Hortikultura ini adalah komoditi Nanas. Komoditi buah yang banyak dikembangkan di wilayah kecamatan Pegasing, Aceh Tengah ini dikenal dengan nama Nanas Pegasing. Namun nama tersebut masih sekedar nama sebutan, karena legalitas dari nama tersebut belum diterbitkan oleh Kemneterian Pertanian.
Berbeda dengan komoditi Alpukat dan Jeruk, komoditi nanas Pegasing yang berhasil tampil sebagai Juara 2 dalam kontes bergengsi tersebut, telah dibudidayakan secara monokultur sejal tahun 1980an di daerah ini. Pengunjung dapat menikmati manisnya nanas Cayyene ini langsung ditengah hamparan tanaman nanas yang menghijau, dengan buah-buah nanas berwana hijau kekuningan yang menyembul di tengah-tengahnya. Tentu ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang engunjungi daerah ini, mereka dapat melih sendiri buah nanas yang diinginkannya langsung di kebun dan dapat meninkmatinya langsung ditempat tersebut.
Namun komoditi yang diusung leh petani nanas, Adnan ini, masih perlu diperjuangkan legalitasnya, supaya mendapat pengakuan sebagai komoditi unggul nasional, karena ajang kontes hortikultura tersebut telah membuktikan keunggulan komoditi ini. Perlu upaya serius dari Dinas Pertanian stempat untuk segera mengusulkan pelepasan komoditi Nanas Pegasing ini sebagai salah satu komoditi unggul nasional dari dataran tinggi Gayo. Dengan luas areal 670 hektar, wilayah kecamatan Pegasing, Aceh Tengah ini memang sudah layak disebut sebagai sentra produksi nanas, namun popularitas nanas Pegasing bisa saja luntur jiga legalitasnya tidak segera diusulkan oleh pihak terkait. Ini menjadi PR mendesak bagi Kepala Dinas Pertanian, khususnya Bidang Hortikultura.
- Bawang Merah Lut Tawar
“Pendatang baru” yang langsung menggebarak dalam kontes hortikultura tahun 2017 ini adalah komoditi Bawang Merah. Diwakili oleh petani yang juga penyuluh kontrak, Kaslil, bawang merah asal kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah ini langsung menyabet gelar Juara 3 ketegori bawang. Tentu ini merupakan kejutan yang luar biasa, karena komoditi ini baru dikembangkan didaerah ini, sekitar 10 tahun yang lalau.
Namun ternyata bawang merah lokal Gayo ini, dianggap memiliki keunggulan dari aspek fisik dan ketajaman aromanya, sehingga dianggap layak meraih gelar Juara 3 dalam kontes nasional ini. Dari segi luas areal, lahan bawang merah di kabupaten Aceh Tengah ini juga belum termasuk luas, baru terfokus pada sebagian wilayah di dua kecamatan yaitu Bintang dan Lut Tawar. Namun potensi pengembangan komoditi ini terdapat di semua wilayah kecamatan yang ada di kabupaten Aceh Tengah. Mengintensifkan pembinaan dan penyuluhan, akan sangat membantu pertambahan luas areal bawang putih di daerah ini, apalgi sejak tahun 2016 yang lalau, komoditi bawang merah juga termasuk komoditi prioritas yang masuk dalam program Upaya Khusus (Upsus) dari Kementerian Pertanian.
Sama seperti nanas Pegasing, bawang merah Lut Tawar ini meski sudah dikenal sebagai juara kontes hortikultura, namun belum memperoleh pengakuan sebagai komoditi unggul nasional ari Kemneterian Pertanian. Agar keunggulan komoditi khas pinggiran Danau Laut Tawar ini bisa terus dipertahankan, maka pengusulan pelepasan komoditi ini sebagai komoditi unggul nasional, merupakan sebuah keniscayaan yang harus diupayakan oleh pihak-pihak terkait. Dengan memiliki indentitas sendiri, komoditi unggul di suatu daerah tidak akan dengan mudah diklaim oleh daerah lain dan akan menjadi identitas keunggulan produk daerah tersebut. Ini yang harus segera diperjuangkan.
Semoga tulisan ini terbaca oleh pihak-pihak terkait yang kemudian menindak lalnjutinya dengan langkah-langkah kongkrit untuk mempertahankan keunggulan komoditi-komoditi hortikultura yang terbukti telah mampu membawa nama harum kabupaten Aceh Tengah di pentas nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H