Meski tugas kepenyuluhan yang dijalankan Adi dan kawan – kawan di kecamatan Bies kini sudah tidak mengalami kendala, namun Adi tetap menjaga hubungan baik dengan para aparat desa tersebut, karena dia punya prinsip bahwa program penyuluhan pertanian ini merupakan kegiatan berkelanjutan, dan hal-hal baik yang sudah terbentuk selama ini harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Setiap ada kesempatan, Adi selalu memanfaatkannya untuk menjalin silaturrahmi dengan para aparat desa tersebut. Dan secara berkala, Adi mengundang para aparat desa itu ke kantor BP3K sebagai pusat pembinaan dan penyuluhan. Dari bincang-bincang santai tersebut, kemudian Adi memperoleh banyak masukan dari para aparat desa yang tentunya sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan kegiatan penyuluhan di wilayah tersebut.
Gambar 3, Selain akrab dengan para aparat desa, Mulyadi juga dekat dengan Camat Bies (Baju batik merah) dan aparat kecamatan (Doc. FMT)
Tak hanya akrab dengan para aparat desa di seluruh kecamatan Bies, Adi juga sangat akrab dengan camat setepat,
Muslim, SSTP dan sekretaris kecamatan,
Ghazali, SE, begitu juga dengan para Kasi dan Kaur serta seluruh staf kecamatan Bies, Adi juga terlihat sangat dekat. Dengan kedekatannya ini, semua program yang sedang dan akan dia laksanakan di wilayaan binaaanya terseut, selalu mendapat dukungan dari Camat dan jajarannya. Meski sangat akrab dengan para aparat desa tersebut, Adi tidak ingin ikut campur dengan urusan pemerintahan di desa mereka, karena dia merasa itu bukan domainnya. Namun demikian, tidak jarang dia juga diminta oleh para parat desa tersebut untuk memberikan masukan dalam menyusun perencanaan pembangunan di desa mereka.
Gambar 4, Keseharian Mulyadi melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada petani (Doc. FMT)
Itulah sekelumit kisah seorang penyuluh yang mampu memanfaatkan kearifan lokal dengan merangkul para tokoh masyarakat, sehingga mampu mempermudah untuk melakukan pendekatan kepada petani yang nota bene adalah anggota masyarakat di desa-desa tersebut. Tanpa pendekatan yang baik, mungkin saja program penyuluhan yang dia jalankan tidak akan mencapai hasil optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya