Usianya sudah memasuki 62 tahun, rambut dan kumisnya sudah mulai memutih, namun fisik laki-laki ini masih terlihat fit dan segar, begitu juga dengan semangatnya yang masih tetap tinggi.
Sosok laki-laki ini selama ini dikenal sebagai seorang penyuluh pertanian di Dataran Tinggi Gayo Aceh Tengah ini, sampai sekarang masih tetap eksis menjalankan fungsi kepenyuluhan, meski secara administratif, dia sudah memasuki masa pensiun sejak tahun 2011 yang lalu.
Mungkin karena menjadi penyuluh pertanian itu sudah menjadi bagian dari jiwanya, makanya meski sudah pensiun sebagai pegawai negeri, dia masih terus berkiprah di bidang pertanian, utamanya untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada para petani di daerahnya.
Itulah sosok Wiknyo, laki-laki kelahiran Takengon, 16 Nopember 1954 ini sudah menggeluti profesi sebagai penyuluh pertanian sejak tahun 1980 yang lalu. Sebagai seorang penyuluh, Wiknyo sangat dikenal oleh hampir semua petani di Dataran Tinggi Gayo, karena sosok penyuluh ini memang dikenal dekat dan mampu menyatu dengan para petani.
Meski hanya sempat mengenyam pendidikan sampai tingkat SLTA, namun penyuluh senior ini kaya akan pengalaman, sehingga semua ilmu dan teknis pertanian hampir semua dikuasainya. Dia begitu mahir soal teknis budidaya kopi, jeruk, alpukat, markisah, durian, padi, jagung dan berbagai komoditi pertanian lainnya, dia juga handal memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan pekarangan untuk kegiatan produktif di bidang pertanian.
Berbincang tentang segala seluk beluk pertanian dengan sosok yang satu ini, terasa begitu mengalir, semua aspek pertanian mulai dari budidaya, perawatan, pemeliharaan, analaisa usaha tani sampai ke pemasaran dikuasainya dengan sangat baik.
Sosok pensiunan penyuluh ini juga terlihat bersemangat ketika “dipancing” untuk bicara tentang hala-hal aktual terkait dengan pembangunan di wialayah Gayo, karena baginya pensiun dari pegawai negeri bukanlah akhir kiprahnya sebagai penyuluh.
Laki-laki ini juga masih terlihat rajin “blusukan” keluar masuk kampung satu ke kampung lainnya untuk memberikan pencerahan dan motivasi kepada para petani layaknya penyuluh yang masih aktif, karena baginya tidak ada istilah pensiun bagi seorang penyuluh, selama tenaga dan pemikirannya masih dibutuhkan oleh para petani, maka dia akan selalu siap untuk memberikan pelayanan penyuluhan kepada mereka.
Komit kepada Pengembangan Jeruk Keprok Gayo.
Ada satu hal yang membuat penyuluh pertanian senior ini berbeda dengan penyuluh-penyuluh lainnya, selain menguasai hampir semua komoditi pertanian baik komoditi perkebunan maupun tanaman pangan dan hortikultura, dia sangat intens terhadap salah satu komoditi pertanian unggulan di daerahnya yaitu Jeruk Keprok Gayo.
Ketertarikannya kepada tanaman jeruk sudah muncul sejak dia memulai karirnya sebagai penyuluh pertanian tahun 1980 yang lalu, sejak saat itu dia terus konsisten untuk mpemperkenalkan komoditi yang memiliki nilai ekonomis cukup baik ini kepada para petani.