Mohon tunggu...
Muhammad Eko
Muhammad Eko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku hanya sebutir debu tertiup angin khatulistiwa, menempel di sayap kupu-kupu terbang menjelajah taman bunga. Aku hanya sebutir debu lahir saat Gurita Cikeas hilang di pasaran.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pandai Besi di Pasar Seni ITB 2014

26 November 2014   03:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:50 1831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, Palu Besi. Palu besi merupakan alat yang digunakan untuk pemukul dalam industri pandai besi. Bentuknya lebih besar dan lebih harus dari palu biasa. Pegangan atau garan yang digunakan juga lebih halus. Hal ini dimaksudkan agar para penempa lebih muda menggunakan untuk menempa besi-besi panas. Ketika menggunakan palu besi, para penempa harus mengangkat tinggi-tinggi lalu memukulkan tepat pada besi tempa yang berada di atas anvil. Dengan demikian, pekerja di pandai besi selalu memiliki otot kekar dan badan kuat. Sebab cara mereka bekerja 90% bersumber dari otot dan kekuatan tubuh.

Keempat, Penjepit. Penjepit atau catok angker biasa digunakan untuk memegang logam yang masih panas ketika dalam tahap pengerjaan besi tempa.

14170146651516464460
14170146651516464460

Dengan keempat alat inilah, anak-anak bumi Indonesia berkreasi di Tempa Karsa. Karsa diambil dari kata Tridaya: Cipta, Rasa, dan Karsa yang secara sederhana berarti kehendak. Karsa memiliki peranan sangat penting dalam proses penciptaan, karena kehendaklah yang menggerakkan cipta dan rasa menjadi terlaksana. Karena itulah, di Tempa Karsa bermunculan karya-karya apik melalui proses kreasi dan konsepsi yang rumit. Karya para seniman, desainer dan kreator di Tempa Karsa merupakan bukti nyata pengabdian pelestari budaya penempaan Indonesia baik tradisional maupun modern.

Jadi dalam dunia pandai besi, para penempa tidak hanya menempa material. Tetapi mereka juga menempa karsa dengan harapan menjadi pribadi yang semakin luhur, kreatif, dan kontributif dalam melayani keluarga, masyarakat dan bangsa.

Bandung, 25 Nopember 2014

Muhammad Eko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun