Salah satu hal yang menarik untuk disorot dalam novel ini adalah dimana Salim yang tidak bisa mengutarakan rasa cintanya terhadap Birni, hingga Birni pindah keluar kota. Namun dibalik ketidak beranian dia dalam mengutarakan perasaanya pada Birni, Salim mempunyai cara lain untuk bisa menyalurkan rasa sukanya walaupun ungkapan tersebut tidak bisa disampaikan kepada Birni. Untuk menyatakan ungkapan tentang rasa sukanya kepada Birni dia menuliskannya pada catatan keseharian dia yang kemudian dia baca di waktu dia sudah beranjak dewasa. Â
Salah satu kutipan yang terdapat dalam novel ini "Apa hal terburuk dari jatuh cinta? orang yang kamu cintai tidak pernah tahu perasaan itu".Â
Dibandingkan dengan Novel karya Boy Candra yang lainnya, menurut saya cerita yang terdapat dalam novel ini cenderung berfokus ke masa lalu, yaitu beralur mundur sehingga saat membacanya lumayan membosankan. Hal ini terjadi karena pertanyaan-pertanyan yang muncul pada saat di awal membaca buku tersebut baru bisa terjawab pas di akhir cerita. Tidak banyak kejutan-kejutan yang dapat ditemukan pada saat membaca, serta ceritanya yang terdapat didalamnya sudah sering ditemukan yang mirip dengan kisah para tokoh di dalamnya.Â
Akan tetapi ada sisi keunikan tersendiri dari isi novel ini, keunikan tersebut dapat dilihat dari banyak quotes yang terdapat pada novel. Quotes tersebut dapat dikatakan related dengan kehidupan percintaan para pembaca, khususnya orang yang sering memendam rasa suka terhadap orang lain, yang tidak berani mengutarakan perasaannya tersebut. Dalam sampul akhir Novel "Rindu yang baik untuk kisah yang pelik" ini kita dapat menemukan catatan yang berisi curahan hati dari Salim. Isi dari catatan tersebut berbunyi :Â
"Aku bahkan tidak pernah mengatakan kepadamu bahwa sejujurnya, aku tidak ingin kamu pergi. Perasaan kehilangan ini tak pernah aku ingini. Berat? Pasti. Tetapi, aku tahu, hidup akan terus berjalan. Dunia masih akan terus berputar.Â
Mungkin kau sedang mengingatku disana. Serupa ingatanku untukmu yang terus ada. Mungkin kau tak lagi menjaga segalanya, meski disini masih kupeluk harapan itu dengan sekuatnya".Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H