Mohon tunggu...
Supardi AR
Supardi AR Mohon Tunggu... pegawai negeri -

* bercerita untuk mengisi sambil menanti\r\n* judul yang ada pada karya saya sebenarnya berada di BAWAH NASKAH dan hal itu ada di semua puisi saya \r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepotong Balada

17 September 2012   18:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:19 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seseorang berjalan tubuh penuh luka

dengan langkah gontai sempoyong tertiup angin

saat matahari condong ke barat

sampai di tapal batas

sesekali duduk simpuh di samping tugu

ditatapnya baju lusuh compang camping

dengan mulut gemetar ia tanya pada tugu

: kaukah tapal batas terakhir

atau masih ada tapal batas berikut?

iatatap langit matahari terus berjalan

sesekali bersembunyi pada awanawan

sesekali pula ia sandarkan kepala pada tugu

dengan sisa tenaga ia berdiri

lalu berkata dengan suara parau

:   akan kuikuti matahari

ataukah tetap di sini

BALADA


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun