Wahai ilalang, tarian-mu gelisah cinta kita,
Pabila diam-mu yang timbul, sirnalah semua
Wahai desiran angin, berisiknya cinta kita,
hanya waktu; bisiknya.
Wahai langit, tatapan cinta kita,
selepas diam-mu di sore hari;
Kau berubah malam,
dan hanya diam meninggalkan kegelisahan.
/3/
Kususun sisa sisa keihklasan
Bersama segenap jiwa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!