Cerita sering kali mengandung berbagai jenis emosi, seperti kegembiraan, kesedihan, ketakutan, atau kemarahan.
Ketika anak mendengarkan cerita dengan karakter yang mengalami perasaan tersebut, mereka dapat lebih mudah memahami bagaimana perasaan tersebut muncul dan bagaimana cara menghadapinya.
Misalnya, jika anak mendengarkan cerita tentang seorang tokoh yang merasa takut, mereka bisa belajar cara mengatasi rasa takut itu.
Mendongeng juga memberikan kesempatan bagi orang tua untuk menjelaskan perasaan yang lebih kompleks dan bagaimana cara menangani perasaan tersebut dengan cara yang positif.
Dengan cara ini, anak-anak belajar untuk mengenali dan mengelola emosi mereka, yang sangat penting dalam perkembangan emosional mereka.
2. Mendongeng Mengajarkan Empati
Selain membantu anak mengelola perasaan mereka sendiri, mendongeng juga mengajarkan anak untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain.
Saat mendengarkan cerita, anak-anak diajak untuk melihat dunia dari sudut pandang karakter dalam cerita.
Mereka belajar untuk merasakan apa yang dirasakan oleh karakter tersebut, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau bahkan rasa sakit.
Kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain ini adalah fondasi penting bagi empati.
Empati adalah kemampuan untuk peduli terhadap perasaan orang lain dan bertindak dengan penuh perhatian dan kebaikan.