Sebagai orang tua, kita tentu ingin selalu memastikan anak kita sehat dan bahagia.
Namun, ada kalanya anak menunjukkan keluhan sakit yang tampaknya tidak memiliki dasar medis yang jelas.
Hal ini bisa membuat orang tua bingung, terutama ketika anak tiba-tiba mengeluhkan sakit, tetapi tidak ada gejala yang sesuai dengan keluhan tersebut.
Seringkali, anak-anak yang merasa cemas atau tidak ingin menghadapi sesuatu akan berakting sakit untuk menghindari situasi tertentu, seperti pergi ke sekolah, mengikuti kegiatan ekstra kurikuler, atau bahkan bertemu orang baru.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa cara untuk mengidentifikasi apakah anak benar-benar sakit atau hanya berakting.
Mengetahui tanda-tanda ini penting agar orang tua bisa memberi respons yang tepat, baik itu dengan memberikan perhatian yang dibutuhkan atau justru dengan memberikan pemahaman mengenai tanggung jawab dan konsekuensi.
1. Memperhatikan Pola Keluhan Anak
Salah satu cara paling efektif untuk mengetahui apakah anak benar-benar sakit atau hanya berakting adalah dengan memperhatikan pola keluhan mereka.
Apakah anak sering mengeluhkan sakit hanya pada waktu-waktu tertentu, seperti saat harus berangkat sekolah atau saat ada kegiatan yang mereka tidak suka?
Ini bisa menjadi petunjuk bahwa keluhan mereka bukan disebabkan oleh penyakit, melainkan untuk menghindari sesuatu yang tidak mereka inginkan.
Misalnya, jika anak mengeluhkan sakit perut atau pusing setiap kali harus pergi ke sekolah, tetapi begitu mereka di rumah atau di tempat yang lebih mereka sukai, mereka terlihat ceria dan aktif, maka kemungkinan besar keluhan sakit tersebut tidak ada hubungannya dengan kesehatan mereka.
Sebagai orang tua, kamu bisa mencoba untuk mengingat kapan saja anak mengeluhkan sakit.
Jika keluhannya terjadi hanya dalam situasi tertentu, ini adalah tanda yang perlu diperhatikan.
Selain itu, coba perhatikan apakah anak masih bisa beraktivitas dengan normal setelah mereka mengeluhkan sakit.
Jika mereka mengaku merasa tidak enak badan namun langsung merasa lebih baik setelah istirahat sejenak, itu bisa menjadi indikasi bahwa mereka berusaha menghindari situasi tertentu, bukan karena sakit yang sebenarnya.
2. Memperhatikan Gejala Fisik yang Tidak Sesuai dengan Keluhan
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan memeriksa gejala fisik yang mereka keluhkan.
Jika anak mengeluhkan sakit tetapi tidak menunjukkan gejala fisik yang sesuai dengan keluhan tersebut, maka kemungkinan besar anak hanya berakting.
Misalnya, anak mengeluh sakit kepala atau sakit perut, tetapi tidak ada tanda-tanda fisik seperti kulit yang pucat, demam, atau tanda-tanda lain yang biasa menyertai penyakit.
Selain itu, anak yang benar-benar sakit biasanya akan terlihat lesu dan tidak bersemangat untuk bermain atau bergerak.
Namun, anak yang hanya berakting sakit cenderung masih memiliki energi untuk bermain atau beraktivitas, meskipun mengeluh sakit.
Coba untuk memeriksa apakah anak menunjukkan perubahan perilaku setelah keluhan mereka.
Jika mereka langsung kembali ceria setelah beberapa waktu, bisa jadi itu pertanda bahwa mereka tidak benar-benar sakit.
Namun, jika keluhan sakit berlangsung lebih lama dan anak menunjukkan gejala fisik lain seperti demam, muntah, atau lesu, maka memang ada kemungkinan mereka sakit dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
3. Mengobservasi Perubahan Emosional atau Psikologis Anak
Terkadang, anak-anak mengeluhkan sakit untuk menghindari sesuatu yang tidak mereka inginkan, seperti pertemuan sosial atau aktivitas yang membuat mereka cemas.
Jika anak tiba-tiba mengeluhkan sakit, penting untuk mengamati apakah ada perubahan emosional atau psikologis yang terjadi pada mereka.
Anak yang merasa cemas atau takut sering kali tidak dapat mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata.
Sebagai gantinya, mereka mungkin mengeluhkan sakit sebagai cara untuk menghindari situasi yang mereka anggap menakutkan, seperti pergi ke sekolah atau menghadapi ujian.
Sebagai orang tua, kamu bisa mencoba untuk berbicara dengan anak secara tenang dan penuh perhatian.
Tanyakan apakah ada hal yang membuat mereka cemas atau khawatir.
Kadang-kadang, anak hanya membutuhkan dukungan emosional agar merasa lebih nyaman dan tidak perlu mengeluh sakit sebagai cara untuk menghindari situasi yang menegangkan.
Perhatikan juga apakah anak menunjukkan gejala stres atau kecemasan yang lebih jelas, seperti tidur yang terganggu, gelisah, atau ketidaknyamanan lainnya.
Jika anak menunjukkan tanda-tanda kecemasan, bukan sakit fisik, mungkin yang mereka butuhkan adalah dukungan emosional dan pemahaman.
Kesimpulan
Mengidentifikasi apakah anak berakting sakit untuk menghindari sesuatu memang memerlukan perhatian dan kepekaan.
Sebagai orang tua, penting untuk memperhatikan pola keluhan anak, gejala fisik yang mereka tunjukkan, serta perubahan emosional atau psikologis yang terjadi pada mereka.
Dengan memahami tanda-tanda ini, orang tua bisa memberikan respon yang tepat, apakah itu dengan memberikan perhatian lebih atau membantu anak mengatasi kecemasan mereka.
Namun, meskipun kita bisa mencoba mengidentifikasi apakah anak berakting sakit, penting juga untuk selalu memeriksakan mereka ke dokter jika keluhan sakit berlanjut atau menunjukkan gejala yang mencurigakan.
Kesehatan fisik anak harus selalu menjadi prioritas, dan sebagai orang tua, kita harus bijak dalam menanggapi setiap keluhan yang mereka sampaikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI