Mohon tunggu...
Mas Denal
Mas Denal Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Suka menulis dan mengetik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Dampak Penggunaan Gadget pada Perkembangan Anak di Bawah 2 Tahun

23 Januari 2025   23:01 Diperbarui: 23 Januari 2025   21:25 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Dampak Penggunaan Gadget pada Perkembangan Anak di Bawah 2 Tahun (Dibuat oleh Mas Denal dengan menggunakan Meta AI)

Pada era digital seperti sekarang, penggunaan gadget telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga sering kali terpapar pada perangkat teknologi ini, bahkan sejak usia dini.

Salah satu momen yang sering terjadi adalah ketika orang tua memberikan gadget kepada anaknya yang masih balita, termasuk anak di bawah 2 tahun, untuk mengalihkan perhatian mereka atau memberi hiburan.

Meskipun teknologi memiliki manfaatnya, penting untuk menyadari bahwa penggunaan gadget yang berlebihan pada anak-anak, terutama yang masih balita, dapat berdampak buruk pada perkembangan mereka.

Pada usia di bawah 2 tahun, anak-anak sedang dalam tahap perkembangan otak yang sangat cepat.

Setiap pengalaman, stimulasi, dan interaksi yang mereka terima akan berpengaruh pada perkembangan fisik, kognitif, dan emosional mereka.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan dengan cermat apa yang diberikan kepada anak mereka, termasuk apakah penggunaan gadget merupakan pilihan yang baik atau tidak.

Artikel ini akan membahas tiga dampak buruk yang mungkin terjadi akibat penggunaan gadget pada anak di bawah 2 tahun.

1. Dampak pada Perkembangan Otak Anak

Pada usia di bawah 2 tahun, otak anak berkembang dengan sangat pesat.

Anak-anak pada tahap ini membutuhkan stimulasi yang berasal dari interaksi langsung dengan orang tua dan lingkungan sekitarnya.

Ketika anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget, mereka kehilangan kesempatan untuk berinteraksi dengan dunia nyata yang dapat merangsang perkembangan otak mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan pada anak-anak usia dini dapat mengganggu perkembangan bahasa, keterampilan motorik halus, dan keterampilan sosial mereka.

Interaksi langsung dengan orang tua atau pengasuh lebih bermanfaat bagi perkembangan otak anak, karena mereka dapat belajar melalui pengalaman yang nyata, bukan hanya melihat layar.

Waktu yang dihabiskan dengan gadget dapat mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk bermain fisik dan berbicara dengan orang dewasa atau teman sebayanya.

Hal ini sangat krusial karena perkembangan bahasa dan kemampuan motorik halus anak sangat dipengaruhi oleh cara mereka berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.

2. Gangguan pada Kualitas Tidur Anak

Penggunaan gadget pada anak di bawah 2 tahun juga dapat memengaruhi kualitas tidur mereka.

Banyak orang tua mungkin tidak menyadari bahwa paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu pola tidur anak.

Cahaya biru ini menghambat produksi hormon melatonin, yang bertanggung jawab untuk mengatur siklus tidur tubuh.

Ketika anak bermain dengan gadget sebelum tidur, mereka mungkin merasa terjaga lebih lama dan kesulitan untuk tidur dengan nyenyak.

Kurang tidur dapat menyebabkan anak menjadi rewel, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi keesokan harinya.

Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik anak.

Pada usia di bawah 2 tahun, anak-anak memerlukan tidur yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tubuh dan perkembangan otaknya.

Jika anak tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, hal ini dapat memengaruhi suasana hati, kemampuan belajar, dan perkembangan secara keseluruhan.

3. Dampak pada Hubungan Sosial Anak

Interaksi sosial yang sehat sangat penting bagi perkembangan emosional dan sosial anak, terutama pada usia dini.

Ketika anak-anak menghabiskan banyak waktu dengan gadget, mereka kehilangan kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya atau anggota keluarga lainnya.

Interaksi ini penting karena membantu anak belajar tentang emosi, membangun hubungan, dan mengembangkan empati.

Gadget, meskipun bisa memberikan hiburan sementara, tidak dapat menggantikan interaksi sosial yang sesungguhnya.

Anak-anak yang terbiasa menggunakan gadget mungkin merasa kesulitan saat berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan nyata.

Mereka mungkin lebih cenderung merasa cemas atau kesulitan memahami perasaan orang lain.

Oleh karena itu, orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak memiliki cukup waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan orang lain secara langsung.

Bermain dengan teman sebayanya atau dengan orang dewasa di lingkungan sekitar dapat membantu anak belajar berkomunikasi dengan lebih baik dan mengembangkan keterampilan sosial yang sehat.

Kesimpulan

Meskipun penggunaan gadget bisa memberikan manfaat dalam beberapa situasi, penting bagi orang tua untuk memahami dampak negatif yang mungkin ditimbulkan pada anak di bawah 2 tahun.

Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menghambat perkembangan otak anak, mengganggu kualitas tidur, dan memengaruhi keterampilan sosial mereka.

Sebagai orang tua, kita perlu lebih bijak dalam mengelola penggunaan gadget dan memberikan lebih banyak kesempatan untuk anak-anak berinteraksi dengan lingkungan nyata, bermain fisik, dan tidur yang cukup.

Jika kita dapat menciptakan keseimbangan yang sehat antara penggunaan teknologi dan kegiatan yang mendukung perkembangan anak, kita dapat membantu mereka tumbuh dengan lebih baik secara fisik, emosional, dan sosial.

Maka dari itu, bijaklah dalam memperkenalkan gadget kepada anak-anak, terutama pada usia dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun