Mohon tunggu...
Mas Denal
Mas Denal Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Suka menulis dan mengetik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Dampak Masuk Sekolah Terlalu Pagi pada Kesehatan Mental Anak

23 Januari 2025   11:36 Diperbarui: 23 Januari 2025   10:05 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Dampak Masuk Sekolah Terlalu Pagi pada Kesehatan Mental Anak (Dibuat oleh Mas Denal dengan menggunakan Meta AI)

Sebagai orang tua, kita tentu ingin yang terbaik untuk anak-anak kita, termasuk memberikan pendidikan yang baik di sekolah.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang tua yang mulai khawatir dengan kebijakan masuk sekolah yang terlalu pagi.

Meskipun terlihat sederhana, faktanya, waktu masuk sekolah yang terlalu pagi bisa berdampak signifikan pada kesehatan mental anak-anak.

Tentu saja, hal ini menjadi perhatian banyak orang tua dan pendidik.

Sering kali, sekolah mengatur waktu masuk pagi karena berbagai alasan, seperti efisiensi jadwal dan mengakomodasi kegiatan ekstrakurikuler.

Namun, tanpa kita sadari, hal ini bisa mempengaruhi kesejahteraan anak secara keseluruhan.

Anak-anak, terutama yang masih balita dan usia sekolah dasar, membutuhkan tidur yang cukup untuk mendukung perkembangan fisik dan mental mereka.

Ketika waktu tidur mereka terganggu akibat harus bangun terlalu pagi, dampaknya bisa sangat luas, termasuk pada kondisi mental dan emosional mereka.

Bagi banyak anak, rutinitas yang dimulai dengan bangun terlalu pagi bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan mental yang berisiko.

Berikut adalah tiga dampak yang bisa timbul akibat masuk sekolah terlalu pagi pada kesehatan mental anak.

1. Gangguan Tidur yang Memengaruhi Kesehatan Mental

Salah satu dampak utama dari kebijakan masuk sekolah terlalu pagi adalah gangguan tidur.

Anak-anak membutuhkan tidur yang cukup untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak mereka.

Waktu tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan emosi, kemampuan belajar, dan memori.

Namun, dengan jadwal masuk sekolah yang terlalu pagi, anak-anak sering kali harus bangun lebih awal dari yang seharusnya.

Ketika anak-anak terpaksa bangun terlalu pagi, mereka sering kali tidak mendapatkan jumlah tidur yang cukup.

Akibatnya, mereka bisa merasa lelah, mudah marah, dan cemas.

Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas konsentrasi mereka di sekolah.

Selain itu, kekurangan tidur yang terus-menerus bisa membuat anak menjadi lebih emosional dan lebih sulit mengatasi stres.

Tidur yang terganggu juga berhubungan dengan penurunan kemampuan dalam memproses informasi dan mengingat pelajaran yang diajarkan di sekolah.

Sebagai hasilnya, anak-anak yang kurang tidur dapat mengalami penurunan prestasi akademik.

Kebiasaan tidur yang tidak teratur ini, jika dibiarkan berlanjut, bisa membawa dampak jangka panjang pada kesehatan mental anak.

2. Stres yang Meningkat Akibat Kekurangan Waktu untuk Persiapan

Dampak lain dari kebijakan masuk sekolah terlalu pagi adalah peningkatan tingkat stres pada anak-anak.

Untuk bisa mempersiapkan diri sebelum sekolah, anak-anak membutuhkan waktu yang cukup.

Mereka harus menyelesaikan kegiatan seperti sarapan, mandi, berpakaian, dan mempersiapkan perlengkapan sekolah.

Namun, dengan jadwal masuk sekolah yang terlalu pagi, anak-anak sering kali terpaksa terburu-buru untuk menyelesaikan semua hal tersebut.

Kondisi ini menyebabkan anak-anak merasa cemas dan tertekan, karena mereka merasa tidak punya waktu yang cukup untuk melakukan semuanya dengan tenang.

Stres yang ditimbulkan akibat terburu-buru ini bisa memperburuk kesehatan mental mereka.

Anak-anak yang mengalami stres pada pagi hari akan merasa lebih cemas dan kurang fokus sepanjang hari.

Selain itu, rasa tertekan ini juga bisa menyebabkan gangguan emosional seperti kemarahan atau frustasi.

Perasaan ini tidak hanya mempengaruhi suasana hati anak, tetapi juga interaksi sosial mereka dengan teman-teman dan guru di sekolah.

Ketika stres menjadi bagian dari rutinitas harian mereka, anak-anak bisa merasa kewalahan dan tidak bisa menikmati hari-hari mereka seperti seharusnya.

Ini juga bisa berimbas pada penurunan motivasi belajar, karena mereka merasa terbebani oleh tuntutan yang terus meningkat.

3. Penurunan Kualitas Hubungan Sosial dan Perkembangan Emosional

Anak-anak yang mengalami stres akibat masuk sekolah terlalu pagi juga cenderung mengalami penurunan dalam perkembangan emosional dan hubungan sosial mereka.

Karena kekurangan tidur dan stres yang meningkat, anak-anak sering kali menjadi lebih tertutup atau kurang berinteraksi dengan teman-temannya.

Mereka cenderung tidak punya cukup energi untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Kondisi ini bisa mempengaruhi kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya.

Ketika anak-anak merasa lelah dan tertekan, mereka mungkin tidak tertarik untuk berbicara atau bermain dengan teman-temannya.

Kondisi ini dapat menimbulkan perasaan terasing atau kesepian yang mendalam, yang pada akhirnya membuat seseorang merasa terisolasi dari lingkungan sosial di sekitarnya.

Dalam jangka panjang, anak-anak yang terus-menerus mengalami stres dan kurang tidur bisa memiliki kesulitan dalam mengatur emosi mereka.

Mereka mungkin lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi.

Karena itu, sangat penting bagi orang tua dan sekolah untuk memperhatikan pentingnya waktu tidur yang cukup dan menghindari rutinitas yang bisa memicu stres berlebihan pada anak.

Penutup

Masuk sekolah terlalu pagi memang mungkin terlihat seperti masalah sepele, tetapi dampaknya terhadap kesehatan mental anak-anak sangat signifikan.

Gangguan tidur, peningkatan stres, dan penurunan kualitas hubungan sosial adalah beberapa dampak utama yang bisa terjadi akibat waktu masuk sekolah yang terlalu pagi.

Sebagai orang tua, kita harus peduli dengan kesejahteraan emosional anak-anak dan memastikan mereka mendapatkan cukup waktu untuk tidur dan bersiap dengan tenang sebelum memulai hari mereka.

Selain itu, sekolah juga perlu mempertimbangkan kebijakan yang lebih fleksibel terkait jadwal masuk, guna mendukung kesehatan mental dan emosional siswa.

Dengan memberi perhatian lebih pada keseimbangan waktu tidur dan kegiatan harian, kita bisa membantu anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang sehat secara fisik dan mental.

Anak-anak yang mendapatkan dukungan yang tepat akan memiliki fondasi yang kuat untuk berkembang dengan baik dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Kesimpulan

Waktu masuk sekolah yang terlalu pagi bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental anak, baik dalam hal tidur, stres, maupun perkembangan emosional mereka.

Gangguan tidur yang terjadi karena bangun terlalu pagi bisa memengaruhi konsentrasi dan emosi anak, sementara stres yang meningkat akibat kurangnya waktu persiapan bisa memperburuk suasana hati mereka.

Selain itu, kualitas hubungan sosial anak juga bisa terpengaruh karena mereka merasa kelelahan dan terisolasi dari teman-temannya.

Karena itu, sangat penting bagi orang tua dan pihak sekolah untuk memperhatikan kebutuhan tidur anak dan menciptakan rutinitas yang mendukung kesejahteraan mental mereka.

Dengan begitu, anak-anak bisa tumbuh dengan lebih sehat dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun