Ketika stres menjadi bagian dari rutinitas harian mereka, anak-anak bisa merasa kewalahan dan tidak bisa menikmati hari-hari mereka seperti seharusnya.
Ini juga bisa berimbas pada penurunan motivasi belajar, karena mereka merasa terbebani oleh tuntutan yang terus meningkat.
3. Penurunan Kualitas Hubungan Sosial dan Perkembangan Emosional
Anak-anak yang mengalami stres akibat masuk sekolah terlalu pagi juga cenderung mengalami penurunan dalam perkembangan emosional dan hubungan sosial mereka.
Karena kekurangan tidur dan stres yang meningkat, anak-anak sering kali menjadi lebih tertutup atau kurang berinteraksi dengan teman-temannya.
Mereka cenderung tidak punya cukup energi untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Kondisi ini bisa mempengaruhi kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya.
Ketika anak-anak merasa lelah dan tertekan, mereka mungkin tidak tertarik untuk berbicara atau bermain dengan teman-temannya.
Kondisi ini dapat menimbulkan perasaan terasing atau kesepian yang mendalam, yang pada akhirnya membuat seseorang merasa terisolasi dari lingkungan sosial di sekitarnya.
Dalam jangka panjang, anak-anak yang terus-menerus mengalami stres dan kurang tidur bisa memiliki kesulitan dalam mengatur emosi mereka.
Mereka mungkin lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi.