Boneka, figur aksi, dan set mainan seperti rumah-rumahan atau dapur mini adalah contoh mainan yang mendukung anak dalam berperan sebagai karakter tertentu.
Melalui mainan peran, anak-anak bisa menciptakan cerita mereka sendiri, memainkan berbagai peran, dan berinteraksi dengan dunia imajinatif mereka.
Anak-anak bisa berpura-pura menjadi dokter yang merawat pasien atau menjadi koki yang memasak di dapur.
Dengan cara ini, imajinasi mereka bisa berkembang lebih luas.
2. Libatkan Diri dalam Permainan Anak untuk Menstimulasi Imajinasi Lebih Lanjut
Selain memilih mainan yang tepat, cara kita bermain dengan anak juga sangat penting dalam mengembangkan imajinasi mereka.
Sebagai orang tua, kita bisa terlibat langsung dalam permainan anak-anak untuk memaksimalkan stimulasi imajinatif mereka.
Anak-anak sering kali meniru apa yang mereka lihat di sekitar mereka, termasuk cara orang tua berinteraksi dalam bermain.
Jika orang tua terlibat, anak-anak akan merasa lebih didorong untuk bereksplorasi dan berpikir lebih kreatif dalam permainan mereka.
Misalnya, saat anak bermain dengan boneka atau figur aksi, kita bisa bergabung dan membuat cerita bersama mereka.
Dengan berinteraksi dan memberikan ide-ide baru, anak akan semakin bersemangat dalam melanjutkan permainan mereka.