Misalnya, bayi yang baru lahir tentu belum bisa bermain dengan mainan yang membutuhkan gerakan tubuh yang rumit.
Sebaliknya, anak yang lebih besar, seperti balita atau anak usia dini, sudah lebih mampu menggunakan tangan dan kakinya untuk bermain dengan mainan yang lebih kompleks.
Contoh mainan yang sesuai dengan bayi usia 0-6 bulan adalah mainan berbunyi lembut atau mainan yang bisa merangsang indera pendengaran dan penglihatan mereka, seperti bola warna-warni atau mainan berbentuk binatang dengan suara.
Mainan seperti ini membantu perkembangan motorik halus anak, yaitu kemampuan untuk mengendalikan gerakan kecil, seperti menggenggam dan meraih benda.
Sementara itu, untuk anak yang lebih besar, mainan seperti puzzle, balok kayu, atau permainan yang melibatkan gerakan tubuh, seperti bola atau permainan menaiki dan menuruni tangga kecil, sangat bermanfaat untuk mengembangkan motorik kasar anak, seperti kemampuan berlari, melompat, atau melempar bola.
Jadi, penting untuk selalu memperhatikan usia anak saat memilih mainan, karena mainan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak akan lebih efektif dalam mendukung kemampuan motorik mereka.
2. Memilih Mainan yang Merangsang Koordinasi Mata dan Tangan
Koordinasi mata dan tangan sangat penting dalam perkembangan motorik anak.
Untuk merangsang hal ini, pilihlah mainan yang bisa mendorong anak untuk menggunakan kedua tangan mereka secara bersamaan, seperti balok bangunan, mainan yang bisa disusun, atau alat permainan yang memungkinkan anak untuk memasukkan benda ke dalam lubang.
Mainan seperti puzzle atau permainan yang melibatkan bentuk dan warna juga sangat baik untuk mengasah koordinasi mata dan tangan.
Saat anak menyusun balok-balok kecil menjadi struktur tertentu, mereka akan mengasah kemampuan mereka untuk merencanakan gerakan tangan yang tepat dan melihat hasil dari gerakan tersebut, seperti membangun menara atau menyusun gambar.