Mereka belajar untuk memahami konsep-konsep matematika seperti volume, berat, dan pengukuran waktu.
Misalnya, saat anak-anak menggunakan sendok takar untuk mengukur bahan, mereka mulai belajar tentang satuan pengukuran seperti sendok makan, cangkir, atau gram.
Dengan melibatkan anak dalam pengukuran bahan-bahan tersebut, mereka belajar mengenali angka dan menghitung dengan cara yang menyenangkan dan praktis.
Selain itu, jika kamu memasak dalam jumlah besar atau membuat beberapa resep sekaligus, anak-anak dapat dilatih untuk melakukan perhitungan matematis sederhana.
Misalnya, mereka bisa diminta untuk mengalikan atau membagi jumlah bahan agar sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Melalui aktivitas ini, anak-anak juga belajar bagaimana menggunakan alat ukur dengan benar, serta mengerti tentang hubungan antara jumlah bahan dengan hasil akhirnya.
Tentu saja, keterampilan ini bukan hanya berguna dalam kegiatan memasak, tetapi juga akan sangat membantu anak-anak dalam kehidupan sekolah mereka, terutama dalam pelajaran matematika.
Dengan memasak, matematika menjadi lebih konkret dan dapat diaplikasikan dalam situasi kehidupan nyata, yang membuat anak-anak lebih mudah memahami konsep matematika yang sering kali terasa abstrak di kelas.
3. Meningkatkan Kemampuan Bahasa dan Komunikasi Anak
Manfaat memasak lainnya untuk perkembangan kognitif anak adalah peningkatan kemampuan bahasa dan komunikasi.
Selama proses memasak, anak-anak akan belajar banyak kata baru yang berkaitan dengan makanan, bahan-bahan, dan teknik memasak.