Mohon tunggu...
Mas Denal
Mas Denal Mohon Tunggu... Freelance Writer

Suka menulis dan mengetik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Tips Mencegah Anak Coret-coret Tembok dengan Menggunakan Alat Gambar yang Menarik

25 November 2024   06:24 Diperbarui: 25 November 2024   07:43 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Tips Mencegah Anak Coret-coret Tembok dengan Menggunakan Alat Gambar yang Menarik‎/Freepik.com/@freepik/Diedit oleh Mas Denal

Pernah nggak sih, kamu datang ke ruang tamu, dan tiba-tiba melihat tembok rumah yang tadinya bersih kini penuh dengan coretan-coretan warna-warni?

Ya, itu pasti karya seni dari si kecil yang sedang dalam fase eksplorasi!

Sebagai orang tua, kita pasti merasa campur aduk—antara terkejut, marah, atau malah tertawa geli melihat kreativitas anak yang “luar biasa” ini.

Namun, meskipun mereka senang mencoret-coret, tentu saja kita nggak ingin tembok rumah jadi kanvas permanen untuk seni mereka, kan?

Namun, sebelum kita melarang mereka, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menghindari coretan-coretan liar ini. Salah satunya adalah dengan menyediakan alat gambar yang menarik dan sesuai dengan minat mereka.

Penasaran gimana caranya? Yuk, kita bahas tiga tips jitu yang bisa membantu kamu mengatasi masalah ini, tanpa perlu marah-marah atau mengurung kreativitas anak.

1. Menyediakan Media Gambar yang Menarik

Salah satu alasan utama anak-anak suka mencoret-coret tembok adalah karena mereka mencari media yang bisa menampung kreativitas mereka.

Tembok rumah sering kali menjadi sasaran empuk karena mereka merasa itu adalah “kanvas besar” yang cukup luas.

Namun, kalau kita bisa menyediakan media gambar lain yang lebih menarik, anak-anak pun akan lebih tertarik untuk menggunakannya.

Cobalah untuk menyediakan berbagai macam media menggambar seperti buku gambar, kertas besar, atau papan gambar yang khusus untuk anak-anak.

Pastikan media ini cukup besar dan nyaman digunakan oleh mereka. Bisa juga memilih kertas-kertas warna-warni atau bahkan papan putih (whiteboard) yang memungkinkan anak menggambar tanpa batasan.

Sediakan berbagai alat gambar yang sesuai dengan usia mereka, misalnya pensil warna, spidol khusus anak, crayon, atau cat air.

Dengan memberikan media yang menarik dan sesuai dengan minat anak, kamu sudah memberikan alternatif yang lebih baik daripada tembok rumah.

Selain itu, pastikan untuk menyertakan tempat khusus untuk menyimpan alat-alat gambar tersebut, agar anak-anak bisa mengaksesnya dengan mudah kapan saja mereka merasa ingin menggambar.

Jika anak merasa nyaman dengan alat dan media yang ada, mereka akan lebih fokus pada kegiatan menggambar di tempat yang sudah disediakan, dan tentunya jauh dari tembok rumah.

2. Menumbuhkan Minat Anak pada Seni

Jika anak kamu sangat tertarik untuk menggambar dan mencoret-coret, mungkin mereka punya minat yang cukup besar dalam dunia seni.

Tugas kita sebagai orang tua adalah menumbuhkan minat tersebut dengan cara yang positif.

Kamu bisa mulai dengan mengajak anak ke berbagai tempat yang dapat merangsang kreativitas mereka, seperti galeri seni anak-anak, museum seni, atau bahkan workshop seni yang bisa diikuti bersama.

Dengan memperkenalkan mereka pada dunia seni yang lebih luas, anak-anak akan belajar untuk menghargai seni dan lebih memahami cara menuangkan ide mereka ke dalam karya yang lebih terstruktur.

Selain itu, coba ajak anak untuk mengikuti berbagai kegiatan menggambar yang lebih menarik. Misalnya, membuat gambar dengan tema tertentu, menggambar berdasarkan imajinasi mereka, atau bahkan mengikuti kelas seni online yang bisa dilakukan bersama-sama di rumah.

Kalau anak sudah terbiasa dengan kegiatan seni yang lebih terarah, mereka akan cenderung lebih tertarik untuk menggambar di tempat yang telah disediakan.

Cobalah juga untuk menunjukkan berbagai karya seni yang menginspirasi, baik dari seniman profesional ataupun karya seni anak-anak lainnya. Dengan begitu, mereka akan merasa lebih termotivasi untuk menggambar secara lebih kreatif.

Tentunya, cara ini tidak hanya menghindarkan mereka dari menggambar di tembok rumah, tapi juga membuka pintu bagi mereka untuk mengeksplorasi bakat seni mereka lebih jauh.

3. Menetapkan Aturan dengan Cara yang Menyenangkan

Tentu saja, meskipun anak-anak suka menggambar, kita juga perlu menetapkan batasan agar rumah tetap rapi dan terjaga.

Namun, bukan berarti kita harus langsung melarang mereka menggambar sama sekali, karena hal ini justru bisa membuat anak merasa tidak bebas untuk berekspresi.

Yang bisa dilakukan adalah membuat aturan yang jelas dan menyenangkan untuk diikuti.

Cobalah untuk mendiskusikan dengan anak tentang tempat dan media yang boleh digunakan untuk menggambar. Buat mereka merasa terlibat dalam pengambilan keputusan ini, dan biarkan mereka memilih tempat atau media gambar yang mereka suka.

Misalnya, kamu bisa bilang, “Kamu boleh menggambar di kertas besar atau papan gambar, tapi tidak boleh di tembok rumah ya.”

Selain itu, ajarkan mereka juga untuk merawat alat gambar yang diberikan, misalnya dengan cara menyimpan alat gambar setelah selesai digunakan atau membersihkan tempat menggambar.

Kamu bisa juga membuat aktivitas menggambar menjadi lebih menyenangkan dengan memberi mereka penghargaan kecil saat mereka mengikuti aturan dengan baik. Misalnya, setelah beberapa kali menggambar di media yang tepat, kamu bisa memberikan pujian atau hadiah kecil yang membuat mereka merasa senang.

Dengan cara ini, anak akan merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk menggambar di tempat yang benar tanpa harus melanggar aturan yang telah disepakati bersama.

Kesimpulan

Menghadapi anak yang suka mencoret-coret tembok memang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Namun, dengan pendekatan yang tepat, kita bisa mengubah kebiasaan ini menjadi peluang untuk mendukung perkembangan kreativitas mereka.

Dengan menyediakan media gambar yang menarik, menumbuhkan minat anak pada seni, serta menetapkan aturan yang menyenangkan, anak-anak bisa terus berekspresi tanpa merusak tembok rumah.

Penting untuk diingat bahwa anak-anak butuh ruang untuk berkembang dan berkreasi.

Sebagai orang tua, kita hanya perlu memberikan mereka arahan dan dukungan yang tepat agar mereka dapat menyalurkan kreativitasnya dengan cara yang lebih positif.

Dengan demikian, tembok rumah tetap aman, dan anak-anak pun bisa terus menikmati aktivitas menggambar yang menyenangkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun