Diskusi tentang moralitas tindakan yang diambil selama peristiwa tersebut dapat membantu siswa memahami bahwa sejarah adalah cermin bagi perilaku manusia dan pilihan yang diambil oleh masyarakat.
2. Menumbuhkan Kritisisme Melalui Diskusi dan Analisis
Film ini menyediakan ruang bagi diskusi yang mendalam.
Ketika siswa menontonnya, mereka tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi juga dapat terlibat aktif dalam analisis.
Pendekatan ini penting untuk membangun kemampuan berpikir kritis di kalangan siswa.
Diskusi bisa dimulai dengan pertanyaan sederhana: "Apa yang sebenarnya terjadi pada tahun 1965?" Melalui penggalian lebih dalam, siswa dapat mengeksplorasi keakuratan narasi film dan bagaimana film ini membentuk pandangan masyarakat tentang peristiwa tersebut.
Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk memahami bahwa tidak ada satu kebenaran sejarah; ada banyak perspektif yang bisa dipertimbangkan.
3. Perspektif Berbeda dalam Memahami Sejarah
Setiap narasi sejarah selalu memiliki sudut pandang tertentu. Film "G30S/PKI" mencerminkan sudut pandang resmi yang anti-komunis, tetapi penting bagi pendidik untuk memperkenalkan perspektif lain yang mungkin diabaikan.
Dengan membandingkan film ini dengan karya lain seperti dokumenter, buku, atau film dari sudut pandang yang berbeda siswa dapat memahami kompleksitas sejarah.
Diskusi mengenai bagaimana sejarah ditulis dan oleh siapa dapat mendorong siswa untuk kritis terhadap sumber informasi yang mereka terima.