Mohon tunggu...
Radithyo Kawindra
Radithyo Kawindra Mohon Tunggu... Freelancer - Mengamati, memahami, mengaplikasi kan yang benar

Sedikit bicara, banyak bekerja, selalu belajar untuk menjadi orang jujur dan dapat di percaya semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Termegah di Antara Kami

14 Juli 2020   14:16 Diperbarui: 14 Juli 2020   14:54 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu tak aku puji, seperti dahulu waktu aku memujimu

Kamu tak lagi aku sanjung, seperti dahulu aku menyanjungmu

Indah raut wajahmu tak lagi aku kagumi, seperti dahulu aku mengagumi

Indah rambutmu kini tak lagi aku balai, seperti dahulu aku selalu membelaimu

Kamu adalah wanita yang dulu pernah menjadi yang pertama

kamu adalah wanita yang dahulu tiada yang melampauimu

Kamu wanitaku yang lebih dari apapun aku butuhkan di setiap langkah perjalalanku.

Namun kini, Semua keindahan, kecantikan dan kelembutan yang dahulu hanya miliku tak lagi hanya miliku.

Kini kau menjelma menjadi sosok yang di butuhkan oleh banyak hati

Hati hati polos yang selalu membutuhkan kelembutan hatimu

Aku yang tersaingi oleh hati hati mereka kini hanya bisa tersenyum dan merasakan bahagia lebih dari pujian yang terlontar

Aku yang kini tak lagi sendiri memiliki hatimu, meneteskan air bahagia yang tak sempat jatuh berderai karena beban yang harus aku panggul

Wanita ku, kini kau telah menjadi sosok yang termegah di antara kami para hati yang menyanjungmu

Menyanjung ketulusan cinta yang kau berikan kepada kami

Menyanjung tegarnya kesabaran yang kau berikan untuk mencurahkan segala perhatian kepada kami

Menyanjung betapa kuat tulang tulangmu untuk bekerja keras mengurus segala apa yang kami butuhkan.

Wanita ku, engaku wanita termegah yang tak dapat tergantikan oleh wanita wanita manapun

Wanita ku, terimakasih dari hati kami mewakili segala pujian, belaian dan kekaguman yang tak lagi dapat teraplikasikan.

Kami yang mencintaimu wahai wanita termegah

Suami dan anak anak mu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun