Apa yang bisa aku lakukan, Dan mungkin banyak orang bisa lakukan adalah membuat pernyataan kutukan sekuat mungkin tapi tidak asal bunyi. Perlu bumbu akademik provokatif, kadang asal tembak dulu untuk menggundang feedback untuk amunisi baru...desain ITU sangat powerful. Beruntung sekali ada desainer hebat seperti Arya Dan teman2 socmed. Satu desain biza menembak lebih banyak korban, menggundang lebih banyak follower di ruang "kenyataan baru"
 Menggelindingan wacana butuh Ketegaran, butuh daya tahan. Kreatifitas akan sangat mutlak untuk menjamin gagasan tetap segar Dan asik. Asik untuk calon follower....
Selama ini yang hobi pengarusutamaan wacana adalah semacam perusahaan kapitalistik, bin, densus 88, media, Dan kekuatan raksasa lain...manusia manusia kecil walau Baik seringkali hanya menjadikan obyek Dari wacana para typan para bromocorah jahat Dan terlaknat.
Mereka tabuh genderang, manusia kecil bertempur habis dengan musuh yang tak nyata lalu akhirnya membakar Rumah tetangga, tempat ibadah, melecehkan sesama,...
Mereka menonton kita, kita ditonton setiap waktu...
Bahkan gerak nisbi kita dipengaruhi mereka. Apa cerita semua ini? Di era yang orang merasa merdeka, merasa super berdaya Dan otonom ternyata hanyaLah kesemuan....
kenyataan yang makin banal menggerus kesadaran manusiawi, kenyataan yang hiperealitas memarikan jiwa merdeka Dan mengantarkan lebih banyak calon penghuni kubur terpenjarah di ruang antara.
Dan husnudzan saya, malaikat sedikit repot memasuki ruang antara-niat jahat niat baik tak jelas bedanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H