Mohon tunggu...
David Efendi
David Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Kader Hijau Muhammadiyah

seorang warga biasa-biasa saja. Ingin berbagi sebagai bagian upaya memberikan arti hidup small act of Kindness. Pegiat Perpustakaan Jalanan Rumah Baca Komunitas yang memberikan akses bacaan, pinjaman buku tanpa syarat dan batas waktu. Belajar apa saja sebagai kontributor di www.rumahbacakomunitas.org

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Terjebak di Ruang Antara

5 April 2016   22:36 Diperbarui: 5 April 2016   22:43 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang bisa aku lakukan, Dan mungkin banyak orang bisa lakukan adalah membuat pernyataan kutukan sekuat mungkin tapi tidak asal bunyi. Perlu bumbu akademik provokatif, kadang asal tembak dulu untuk menggundang feedback untuk amunisi baru...desain ITU sangat powerful. Beruntung sekali ada desainer hebat seperti Arya Dan teman2 socmed. Satu desain biza menembak lebih banyak korban, menggundang lebih banyak follower di ruang "kenyataan baru"

 Menggelindingan wacana butuh Ketegaran, butuh daya tahan. Kreatifitas akan sangat mutlak untuk menjamin gagasan tetap segar Dan asik. Asik untuk calon follower....

Selama ini yang hobi pengarusutamaan wacana adalah semacam perusahaan kapitalistik, bin, densus 88, media, Dan kekuatan raksasa lain...manusia manusia kecil walau Baik seringkali hanya menjadikan obyek Dari wacana para typan para bromocorah jahat Dan terlaknat.

Mereka tabuh genderang, manusia kecil bertempur habis dengan musuh yang tak nyata lalu akhirnya membakar Rumah tetangga, tempat ibadah, melecehkan sesama,...

Mereka menonton kita, kita ditonton setiap waktu...

Bahkan gerak nisbi kita dipengaruhi mereka. Apa cerita semua ini? Di era yang orang merasa merdeka, merasa super berdaya Dan otonom ternyata hanyaLah kesemuan....

kenyataan yang makin banal menggerus kesadaran manusiawi, kenyataan yang hiperealitas memarikan jiwa merdeka Dan mengantarkan lebih banyak calon penghuni kubur terpenjarah di ruang antara.

Dan husnudzan saya, malaikat sedikit repot memasuki ruang antara-niat jahat niat baik tak jelas bedanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun