Mohon tunggu...
David Efendi
David Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Kader Hijau Muhammadiyah

seorang warga biasa-biasa saja. Ingin berbagi sebagai bagian upaya memberikan arti hidup small act of Kindness. Pegiat Perpustakaan Jalanan Rumah Baca Komunitas yang memberikan akses bacaan, pinjaman buku tanpa syarat dan batas waktu. Belajar apa saja sebagai kontributor di www.rumahbacakomunitas.org

Selanjutnya

Tutup

Money

Melawan Toko Modern dari Wasapp

28 Maret 2016   22:26 Diperbarui: 28 Maret 2016   23:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[28/03 15:41] |RBK: Materi The Capitalist "Bible" barangkali cocok tuk kobarkan semangat di GK

Di Kulonprogo, sudah banyak warga akan aksi demonstrasi ke kantor dinas perdagangan. Mereka masih takut karena preman Dan politisi pdip membackup toko modern berjejaring

[28/03 15:55] A PC: FBS, aktivis, dalam obrolan mengatakan, hasil riset menunjukkan terjadi penurunan aktivitas ekonomi warung rakyat. Tapi, ironisnya mereka tidak mengetahui bahwa penyebabnya adalah maraknya TMB. Mereka para pelaku ekonomi rakyat menganggap naik turun bisnis sebagai hal yang biasa. Padahal, hasil riset, .signifikan menunjukkan penurunan itu disebabkan oleh maraknya TMB.

[28/03 16:21] Aina: Om, bagaimana strategi memberi edukasi (tanpa menyakiti hati penjual) kepada warung tetangga,agar warung nampak yg bersih dan rapi serta ada program2 diskon/apa... sehingga menarik tetangganya untuk beli diwarung miliknya..
#kuloserius 😊..

[28/03 16:23]i |RBK: Ya ayo bareng2. Kemarin majelis tarjih di kulonprogo siap sharing materi khutbah jumat soal warung tetangga. Di kupang gak ada toko modern berjejaring ya...malah ketemunya banyak kelontong dekat supermarket.

[28/03 16:41] ‪+62 85xxxx7777‬: Tapi biasa promo jauh lebih besar di modern market. Menurut data sbenarnya pengerak ekonomi itu UMKM bukan modern market,saya pnah bekerja juga di Consumer goods realnya juga omzet paling besar dari traditional market. Biaya promosi maksudnya. Nah kasus di jakarta waktu Awal2 kepemimpinan jokowi Di DKI 1,porsi produk UMKM di modern market di perbesar tapi ada problem baru yaitu pendapatan dari pajak daerah berkurang dan akhirnya kembali lagi seperti semula.

 

Dari obrolan ini perlu kiranya, terus tingkatkan kewaspadaan nasional akan ancaman fundamentalisme toko modern. Harus ada radikalisasi pada rakyat untuk mengimbanginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun