Sekilas kisah janusisme di atas memperlihatkan, bahwa radikalisme kaum muda YOgyakarta lebih tersulit karena sentimen etnis dan agama ketimbang subtansi bagaimana menjaga hasanah kebudayaan dari pertempuran pasar kapitalisme. Orang jogja pada umumnya diam, tak berpendapat, teduh menghadapi para perusak ekonomi dan lingkungan yang dikendalikan dari muara uang besar, tetapi keras pada sipil. teror sipil versus sipil ini menjadikan kapitalisme semakin berjingkrak. Bagaimana orang jogja merespon broadcast yang saya sebar beberapa bulan lalu sebagaimana saya kutip disini:
Fakta Perkembangan Hotel di Yogyakarta yang Mengejutkan
Data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Data ini dipaparkan pada diskusi santai di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo.
1. Hotel JW Marriot yang sedang project pada tahun 2015 di daerah ring road utara akan memiliki kamar sekitar 750, ini setara dengan kurang lebih menggabungkan Hotel Melia Purosani (280 Kamar), Royal Ambarrukmo (247 Kamar) dan Hotel Tentrem (275). Kebayang kan gedenya?
2. Itu sama dengan menyumbang hampir separuh dari total hotel yang running di Jogja sekarang, yaitu 1.603 kamar. Ditambah dengan Sahid Jogja Life Style City dengan 319 kamar, untuk hotel bintang 5 pada tahun 2015 ini mengalami kenaikan terbesar yaitu 66.69% menjadi 2.672 Kamar hotel.
3. Di tahun 2009, jumlah hotel bintang 5 di Jogja hanya 4 saja yaitu Hyatt, Sheraton, Melia, dan The Phoenix dengan jumlah kamar hanya 939. Di tahun 2014 menjadi 7 hotel dengan jumlah kamar 1.603 yakni dari hotel Royal Ambarrukmo, Grand Aston, dan Tentrem.
4. Dari pada tahun 2015 ini ditambah yang sedang project, Jogja akan memiliki 9 Hotel berbintang 5 dengan total kamar 2.672. Berikut Presentasenya.
5. Pada tahun 2009 dan 2013 presentase pertumbuhan hotel bintang 5 adalah 0%, 2011 ada 41.32%, tahun 2012 7.54%, tahun 2013 12.33% dan yang terbesar di 2015, 66.69%.
6. Untuk bintang 4, di tahun 2009 hanya ada 10 hotel saja, di tahun 2015 yang running ada 22 hotel, ditambah dengan yang sedang project ada 8 hotel, jadi di tahun 2015 ini Jogja akan memiliki 30 hotel bintang 4.
7. Tahun 2009, Jogja hanya memiliki 1.385 kamar bintang 4, di tahun 2015 ini, ditambah jumlah kamar yang dedang project, jogja akan memiliki 4.448 kamar. Hitung sendiri pertumbuhan kamar dalam 5 tahun terakhir ini untuk bintang 4 deh.
8. Pertumbuhan tertinggi kamar hotel ada pada tahun 2015 ini yakni 45.69% dari 3.053 kamar di 2014 menjadi 4.448 kamar, bertambah 1.395 kamar.