Mohon tunggu...
Masdarudin Ahmad
Masdarudin Ahmad Mohon Tunggu... PNS -

"Merasa, Maka Menjadi"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Saya, Husin dan Badrul

5 Mei 2014   05:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Setelah satu tahun bekerja di bidang keuangan, saya mendapatkan cuti hari raya untuk pulang kampung. Kepulangan kedua setelah dua tahun di Malaysia. Ketika itu saya menyempatkan diri untuk kursus management bisnis dan leadership di ibukota Provinsi. Itulah sebabnya saya tidak lama di rumah ketika itu. Kebetulan pula perusahaan mendapat investor baru yang siap mengembangkan perusahaan itu ke luar negeri, yakni Singapore. Ketika perusahaan membutuhkan pimpinan untuk memanage usahanya di Singapore tersebut, maka saya kembali menawarkan diri dan siap tidak dibayar selama tiga bulan seandainya perusahaan yang saya pimpin itu tidak berhasil. Alhamdulillah, baru dua bulan berjalan, perusahaan dapat berkembang dengan baik dan memperoleh profit melebihi target. Itulah perjalanan hidup saya selama bekerja di negeri jiran tersebut." Badrul mengakhiri cerita perjalanan suksesnya.

Saya dan Husin termenung mendengar cerita Badrul. Dalam hati saya berjanji, "Saya harus belajar lagi untuk mendapatkan kesuksesan yang lebih tinggi." Belajar tidak harus di bangku kuliyah. Badrul tidak pernah duduk di bangku kuliyah, tetapi dia sangat sukses karena mahu terus belajar.

Husin yang satu perjuangan ketika berangkat ke Malaysia untuk mendapatkan penghidupan lebih baik akhirnya juga berjanji di hadapan kami, "Mulai sekarang ini saya akan belajar dengan Badrul dan ikut bekerja dengan badrul. Karena untuk menjadi orang sukses kita harus meniru gaya orang sukses. Di antara kita bertiga Badrul paling sukses, maka dialah yang harus kita ikuti."

Saya hanya diam membenarkan ucapan Husin. Tetapi saya tidak berani untuk itu. PNS adalah jalan yang sudah kupilih dan akan kuteruskan. Walaupun saya tidak mungkin berkelimpahan seperti Badrul, tetapi tidaklah akan kekurangan. Kalau saya mahu mengisi hidup ini dengan terus belajar, pastilah terjadi perubahan ke arah yang lebih baik.

Di rumah Husin ini, kami kembali menemukan keakraban seperti masa kanak-kanak dahulu. Walaupun masa itu tinggal kenangan, tetapi semangat kebersamaan tidak pernah pudar.

Bengkalis, 2 Mei 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun