Dengan demikian, jika orang Yahudi tidak ada dan umat sudah saling mengenal, maka perintah itu sudah kehilangan makna generiknya. Atau seandainya orang Yahudi ketika itu berbuat sebaliknya, mencukur kumis dan memanjangkan jenggot, kira2 apa yang akan diperintahkan Nabi?
Semua itu tidak perlu dipikirkan dan diperdebatkan, karena masalah jenggot panjang bukan syari'at. Malakukan atau tidak, itu pilihan, mengikut keperluan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI